CHAPTER 9: YOU'RE MY WORLD

101 22 0
                                    


ㅡㅡㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡㅡㅡ

Ikut libur bersama Jerim nyatanya dapat membuat rasa lelahnya hilang walau hanya beberapa hari. Sanha sangat bahagia, akhirnya mendapatkan kejelasan akan hubungannya dengan Jerim. Dirinya senang, tapi entahlah dengan gadis Na itu.

Rasa bahagia itu akhirnya pudar, karena tepat dua jam setelah kepulangannya, ia mendapat kabar tak menyenangkan dari kepolisian. Saudaranya sedang ditahan disana. Ingin sekali rasanya Sanha marah kepada saudaranya itu, namun mengingat masih mengalir darah yang sama di tubuhnya, niat itu urung.

Sejak masih sekolah, saudaranya itu memang bebal. Tak jarang, guru-guru di sekolahnya dulu membawa-bawa Sanha dalam masalah karena ulah saudaranya. Sanha yang notabennya anak yang baik-baik sebenarnya sedikit risih, tapi mau bagaimana lagi. Setiap yang berulah pasti dihubung-hubungkan dengan yang terdekat.

"Masalah apa lagi yang kamu buat?"

Pertanyaan itu tak dijawab oleh saudaranya, namun dijawab oleh kepolisian yang bertugas disana, "mencuri makanan di toserba."

Sanha menggeleng-gelengkan kepala, tak menyangka dengan kelakuan saudaranya ini. "Soobin, jangan bikin malu gitu dong. Saudara chef masa nyolong makanan."

Memainkan lidahnya di dalam mulut, Soobin kemudian besuara, "kamu yang nggak ada di rumah."

Tak ingin ribut di kantor polisi, Sanha mengakhiri sesi hampir ributnya di sana dengan berpamitan kepada polisi yang bertugas dan membawa Soobin keluar.

Sesampainya di mobil, Sanha ingin mencoba berbicara dari hati ke hati dengan Soobin. Sedih memang, orang tua mereka sedikit tak peduli lagi dengan mereka. Memang sejak kecil orang tua mereka hanya mementingkan karir tanpa memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya. Oleh karena itu, Sanha dan Soobin terlatih mandiri walaupun Soobin sering membuat masalah.

Kembar tak membuat mereka selalu sama dalam segala hal. Yang namanya manusia selalu ada perbedaan yang mendasar walaupun sedarah, lahir di hari yang sama dan memiliki wajah yang mirip. Sanha sedikit lemah lembut, sedangkan Soobin memiliki jiwa keegoisan yang tinggi dan kadang tak terkendali.

"Kalo ngerasa aku nggak ada di rumah kan ada Hyunjin. Kalo Hyunjin nggak mau, kamu bisa hubungin aku biar aku kirimin uang." Tutur Sanha sambil memasangkan seat belt ke badan jangkungnya.

Masih menunjukkan ekspresi datar dengan melihat lurus ke depan, Soobin kemudian menjawab, "aku lelah kayak gini terus."

"Lelah gimana?"

Soobin menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Menyedihkan banget nggak sih hidup aku? Kayak nggak bisa ngapa-ngapain, hidup aku bergantung sama kamu terus." Setelah mengatakan sedikit isi hatinya itu, Soobin menunduk dan tersenyum miris mengingat perjalanan hidupnya. Beruntung sekali dia masih ada keinginan untuk melanjutkan hidupnya hingga sekarang.

Cheftography: Yoon Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang