CHAPTER 11: LOVE WHEEL

115 22 23
                                    




Baby, one is so precious
We put only two moments in circle
I illuminate this night with the light of the affectionate
The hilarious laughter sounds
Happy hours come along
We looked at them without saying.

Astro - Love Wheel

_____________

Malam tadi mereka benar-benar melanjutkan kegiatan memasak dan makan malam, namun dengan keadaan yang canggung. Jaemin yang mungkin masih syok tak banyak bicara sejak malam tadi. Bahkan untuk mengucapkan kata 'Selamat Malam' kepada Jerim pun dia tak mampu. Dalam pikirannya, dia masih tak menyangka sang kakak hampir melakukan hal itu.

Padahal tidak sampai.

Malam tadi, masakan Sanha benar-benar enak. Tak salah memang, namanya juga chef. Sanha pulang dari rumah Jerim mungkin sekitar jam sebelas malam. Andaikan tak ada Jaemin, mungkin dia akan menginap. Tapi tetap saja dia tidak seberani itu. Dilain hal, dia juga tak ingin kembarannya, Yoon Soobin kembali mencuri makanan di toserba lagi. Dan berujung menangis mengadukan nasibnya yang menyedihkan kepada Sanha.

Pagi ini Jaemin kembali kepikiran soal malam tadi, kakaknya hampir berciuman dengan pacarnya. Jaemin memang memiliki banyak mantan pacar, namun tidak pernah melakukan hal seperti itu.

Menggosok-gosokan handuk kecil di rambut basahnya, Jaemin bergidik ngeri mengingat itu semua. "Gila, Kak Jerim. Kalo nggak ada aku mungkin udah beneran." Ucapnya sendirian sambil memandangi dirinya di depan cermin. "Hmm, aku tampan."


"JAEMIN! UDAH MANDINYA BELUM?! LAMA BANGET ANJROT!"


Mendengar teriakan bagaikan suara petir itu masuk ke telinga Jaemin dengan tidak sopannya. Benar-benar kakaknya ini, wajah kelinci suara harimau. "Iya sebentar! Jaemin belum pakai baju!"

•••

Hari ini hari libur. Seperti biasa, kakak beradik itu memilih menghabiskan waktu di rumah. Menonton televisi seharian penuh, aktif di media sosial, dan mencoba memasak kalau tidak malas.

"Kak, Jaemin lapar." Keluh laki-laki itu yang sedang rebahan di kaki Jerim.

Tak ingin menoleh kepada Jaemin, Jerim menjawab, "ya, makan."

Jaemin merengek dan menarik-narik selimut yang menyelimuti kaki mulus Jerim. "Haaaaa. Masakin."

"Ck, masak sendiri sana. Kemarin kan kulkasnya udah diisi sama Sanha."

Berdecak, lalu Jaemin bangkit dari acara rebahannya. "Ternyata benar, tak ada gunanya memiliki kakak." Mulutnya lancar berbicara dengan mengerucut lucu.

"Aku dengar!"

•••

Sudah lima menit yang lalu bahan masakan itu dikeluarkan dari kulkas. Namun tak ada pergerakan dari Jaemin. Tangannya sibuk mencari resep masakan. Di pantry, sudah ada daging, kembang kol, touge, jagung dan rumput laut. "Masak apaan? Bahannya ginian semua, Jaemin nggak bisa." Jaemin menghembuskan nafas kasar, "kalau ramyeon doang mah gampang. Lah ini? Hue."

Akhirnya ia menyerah. "Dah lah, Jaemin gopud aja."

Baru saja ia ingin membuka aplikasi ojek online, tiba-tiba rungunya mendengar suara bel. "Siapa yang datang pagi-pagi gini?" Menelengkan kepala, ia menjawab sendiri pertanyaannya, "Kak Eunwoo?!"

Mengingat yang biasa ke rumah kakaknya adalah Eunwoo, ia pun berlari secepat kilat ke pintu utama. Sesampainya disana, Jaemin merapikan rambutnya yang berantakan. Ingin bertemu manusia tampan harus menjadi tampan juga.

Cheftography: Yoon Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang