⚠️
Happy Reading💜________
Masih kesal dengan kejadian kemarin malam, kedua bersaudara itu saling diam di dalam mobil yang sedang melaju. Lihat saja wajah si bungsu, bibir yang dicebik, wajah tanpa ekspresi dan sibuk dengan ponsel. Biasanya kalau di mobil mereka akan berbincang banyak hal, tapi sekarang ... karena Jaemin mencari gara-gara, Jerim menyuruhnya tidur di ruang tengah.
Badannya sakit semua, padahal hari ini ada latihan. Biarlah dia marah untuk kali ini dan Jaemin tak akan meminta uang jajan seperti biasanya.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di Universitas. Jaemin langsung keluar begitu saja dan tidak mengucapkan selamat tinggal kepada Jerim.
Dengan gerakan cepat Jerim mengejar Jaemin yang sudah hampir di depan gerbang. "JAEMIN TUNGGU DULU!"
Jaemin berdecak, "apa?" Jawabnya dengan nada malas.
Tangan Jerim bergerak ke kerah longcoat Jaemin, merapatkannya agar udara musim dingin tidak terlalu kentara menyentuh kulit. "Masih marah karena malam tadi?" Jaemin diam.
"Seharusnya aku yang marah dan kamu memang pantas mendapatkannya. Itu privasi, kamu seenaknya ngambil kaya gitu dan bohong soal mengirim foto itu ke Ibu." Lanjut Jerim.
Jerim mengacak isi tasnya, dan mengeluarkan uang yang jumlahnya lumayan banyak itu, kemudian memberikannya kepada Jaemin.
Melihat uang sebanyak itu, Jaemin sedikit melotot namun masih menunjukkan wajah marahnya.
"Ini buat jajan."
Jaemin menatap uang itu setengah senang dan setengah malas. Dia sedang marah dengan Jerim, namun di sisi lain dia mata duitan. Dia mau uang itu.
Dengan memandang ke sisi lain, perlahan dia meraih uang itu. Jerim tersenyum melihatnya, semarah apapun dia kepada Jaemin, dia masih ingat akan kewajibannya sebagai tulang punggung keluarga untuk sekarang.
Tangan Jerim terulur untuk mengelus puncak kepala Jaemin, walaupun sedikit berjinjit karena badan Jaemin yang tinggi. "Kuliah yang benar. Jangan pacaran terus." Jaemin hanya mengangguk dan masih tak menatap Jerim. "Udah sana!"
Mungkin begini gambaran Jerim nanti saat sudah memiliki anak, mengurus hal terkecil pun harus dengan dirinya. Sesaat Jerim tersenyum mengkhayalkan itu semua.
Beranjak dari kampus Jaemin, netranya menangkap sosok yang mirip dengan seseorang yang ia kenal. Menggunakan longcoat hitam, masker dan topi hitam. Namun dia sangat kenal dengan bentuk tubuh seseorang itu. "Sanha?"
•••
Selagi masih libur bekerja, Jerim menyempatkan dirinya untuk berbelanja bulanan. Bersama Eunwoo. Lama tak bertemu juga, jadi sekalian saja. Kalau dibilang rindu ya tidak juga, Jerim hanya butuh Eunwoo sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheftography: Yoon Sanha ✔️
FanficPertemuan pertama mereka memiliki kesan yang buruk, namun karena dua hal, memaksa mereka untuk bekerja sama. Start: 02 Juni 2020 End: 18 Juni 2021 © yhyunj