CHAPTER 18: TREASURE

92 22 50
                                    

Vote nanti dapat hadiah dari Ddana😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote nanti dapat hadiah dari Ddana😚

_______


Usai kejadian menegangkan beberapa jam lalu, Jerim tetap tak tenang walaupun ditemani dua laki-laki di flatㅡ rumah sederhananya. Rasanya ingin sekali mengangkat kaki dari sini, pergi jauh-jauh dari hadapan Eunwoo atau laki-laki itu saja yang jangan pernah muncul di hadapannya lagi.

Laki-laki itu merepotkan banyak orang, asal kalian tahu.

Ngomong-ngomong, Jerim tidak pernah menyangka peneroran yang terjadi pada dirinya akan serumit ini. Dia jadi tak nyaman kepada banyak orang di sekitarnya, adiknya, Sanha, bahkan rekan kerjanya, Kak Em. Jerim menganggap dirinya menyusahkan banyak orang hanya karena dia.

Sebelumnya Jaemin sangat berat meninggalkan kakaknya sendirian di rumah karena dia harus ke asrama untuk absen malam dan tidur disana. Namun karena ada Sanha yang menjaga kakaknya untuk sementara waktu, jadi Jaemin sedikit tenang dan langsung berangkat sebelum bis terakhir.

Sepasang kekasih itu duduk di ruang tengah, menikmati sisa pertemuannya di malam yang dingin ini. Meminum teh hijau untuk menenangkan jiwa yang sempat porakporanda. Laki-laki itu tak hentinya mengelus pergelangan perempuannya yang memerah akibat cengkraman Eunwoo. Sekuat itu Eunwoo menguasai pergelangan tangan Jerim hingga beberapa jam bekas kemerahan itu tak kunjung menghilang.

Jerim memperhatikan tangannya yang terus dielus lembut, lalu menariknya pelan bermaksud menghargai Sang kekasih yang telah memberikannya ketenangan. "Udah... aku nggak apa-apa."

Sanha mengerti maksud Jerim, lalu ia pasrah dengan permintaan kekasihnya. "Aku nginep disini, ya."

Jerim melotot mendengar permintaan yang keluar dengan lancarnya dari mulut Sanha. "Ih! Apaan 'sih?! Nggak boleh!!"

"Kalo gitu kamu nginep di rumah Dahyun aja. Aku nggak mungkin ninggalin kamu sendirian setelah kejadian tadi." Tangan kiri Sanha kini pengelus puncak kepala Jerim dengan lembut.

"Aku baik-baik aja pokoknya. Aku bukan gadis lemah, ya!"

Sanha mengernyit, "eung... gadis? Ingat umur." Sanha tertawa kecil saat Jerim meninju dada bidangnya lantaran kesal dengan ledekannya. "Udah ganti password belum?"

"Password apa?"

"Pintu." Sanha membenarkan duduknya sehingga ia dapat menatap wajah Jerim dengan jelas. "Aku yakin orang itu tahu akses disini dan masukin kamera disini waktu kamu nggak ada di rumah atau kamu lagi tidur. Terus waktu kamu ninggalin rumah ini buat nginep di rumah Dahyun dia lepas deh. Makanya waktu diperiksa barang itu nggak ada."

"Masa?" Sanha mengangguk. "Segitunya?" Sanha kembali mengangguk.

Karena gemas tiba-tiba Sanha mengecup pipi kiri Jerim sekilas. Membuat Sang empu terdiam dan salah tingkah. Sanha tertawa kecil melihat tingkah Jerim yang kini membelakangi dirinya. Haha lucu sekali, Sanha jadi ingin menggigit.

Cheftography: Yoon Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang