chapter 2

2.2K 277 41
                                    

Dorrr.... dorr...

"Akhhh... sialan!" Peluru itu berhasil mengenai tangan kanan jungwon sedangkan tangan kiri masih mengunci leher pria berjas itu.

Dorrr... dor.... dorr.....

Jungwon menghujani nya dengan peluru tanpa ampun.

"Aku sudah menemukannya, niki bantu sunoo dan yang lainnya ikut aku" titahnya lalu berlalu dari sana membawa paksa pria itu.

Sesampainya di markas mereka mendudukkan kasar pria itu di sebuah ruangan. Sementara jungwon mengobati lukanya dibantu oleh jake dan sunghoon.

"Park jong seong, putra dari direktur LIE.BEE, Benar ?" jungwon mendekatkan wajahnya tepat di hadapan wajah jay lalu menunjukkan smirk khasnya, Namun tidak ada jawaban apapun dari jay. Sebelah alis jungwon terangkat "Baiklah kau tidak mau menjawabku" jungwon menghela napas

"Apa yang kau inginkan dariku ?" Tanya jay "apakah karna pria tua itu ? Si brengsek itu selalu merepotkanku" dengusnya

"Oh kelihatannya kau tidak berhubungan baik dengan ayahmu" sinis jungwon

"Cihh. Persetan dengannya"

'Menarik' jungwon membatin dan tersenyum sinis

Krekk... suara itu menandakan seseorang sedang menguping pembicaraan mereka disana. Dengan sigap sunghoon membuka pintu dan melayangkan pisau yang hampir mengenai wajah pria itu.

"Heesung hyung"

"Penyusup ? Berani sekali kau datang kesini sendirian"

Brukk... sunghoon melemparkan heesung ke lantai. "Hyung kau selalu kasar" kata jake

"Jika bisa aku ingin menikamnya sekalian" jawab sunghoon. Apa boleh buat dia itu emang psychopath gila, dari wajah tampannya orang2 tidak akan menyangka bahwa dia adalah orang seperti itu. "bolehkah aku melakukannya ?" Tanya sunghoon menatap jungwon dan heesung hanya diam menatap jungwon

"Ck. Sebaiknya kau mencari informasi dari niki dan sunoo saat ini" jawab jungwon dan pandangannya kembali pada jay

"Bagaimana jika kita membuat perjanjian?" Tawar jungwon

"Jika aku setuju apa yang akan ku dapatkan ?"

"Apapun yang kau mau" kata jungwon dan mendapat anggukan kecil dari jay

Jungwon tersejum lalu berdiri menuju meja mengeluarkan selembar kertas yang telah ia siapkan sedari tadi. Kemudian ia kembali lagi dan meletakkan kertas itu tepat di hadapan jay.

Setelah membaca surat perjanjian itu jay mendongak menatap jungwon.

"Jika setuju dengan perjanjian itu. Silahkan tanda tangan" kata jungwon dan meletakkan bulpen tepat dihadapan jay.

Dan tanpa berpikir panjang jay menandatangani surat perjanjian itu dan memberikannya pada jungwon.

Jungwon tersenyum puas dan menyimpan surat perjanjian itu.

Dan saat itu juga pintu ruangan itu terbuka menunjukkan niki dan sunoo dengan raut wajah yang tampak kelelahan. Bagaimana tidak, mereka hanya berdua dan melawan orang2 direktur park itu.

Mata sunoo tertuju pada heesung yang ada di sana dan mendekatinya "sial...! Jelaskan padaku kenapa dia bisa ada disini" desis sunoo

"Dia itu penyu..."

"Dia datang sendiri dan jangan menyakitinya. Kita bisa mendapat informasi lebih darinya" potong jungwon

"Baiklah"

Jungwon melepaskan bajunya karna merasa gerah dan juga sudah berlumur darah berniat membersihkan diri. Tubuhnya putih namun di penuhi dengan bekas luka, dan lehernya dihiasi kalung berbentuk kunci kecil.

Mata heesung tertuju pada kalung itu "wo-wonie" ucapnya pelan namun bisa di dengar oleh jungwon dan tidak menghiraukannya.

"Aku akan mandi, bersihkan diri kalian juga dan beristirahat" kata jungwon dan berlalu dari sana

'Aku menemukanmu' batin heesung

Flashback...

"Ti-tidak... jangan lakukan itu hiks... kumohon jangan hikss..." wanita itu menangis tersedu-sedu

"I-ib..."  ucapannya terhenti karena mulutnya di sumbat tangan hyungnya. Mereka mengintip sang ibu dari celah lemari itu.

Ctassss.....!!

Ctassss.....!!

Berkali-kali tubuh wanita itu di cambuk hingga darah terciptrat dari pakaian putihnya

"Sudah kukatakan jika kau kabur maka hidupmu akan berakhir" pria itu menekan dagu wanita itu dengan keras "sekarang kau akan menanggung akibatnya" ucapnya dengan tersenyum sinis.

Hiksss.... hikss....

Hanya tangisan yang bisa ia lontarkan dari mulutnya

Pria itu mengambil pisau di atas meja lalu mendekati wanita itu lagi dan menjambak rambutnya. Dia menelusuri wajah wanita itu dengan pisau

"Kumohon direktur...hiksss...."

"Sstt.......aku akan membuatmu tertidur nyaman" ia menempelkan jari telunjuknya pada bibir wanita itu dan tertawa keras.

Pria itu kembali menjambak rambut wanita itu dari belakang dan ...

Jleb

Jleb

Jleb

Pria itu menusuknya berkali-kali dan tidak hanya itu saja, belum puas menusuknya ia juga menggorok leher wanita itu hingga wanita itu tiada.

Kedua anak lelaki itu menangis di dalam lemari dengan mulut yang mereka sumbat dengan tangan mereka agar tangisan mereka tidak terdengar ke luar.

Mereka hanya bisa melihat sang ibu disiksa karena tidak akan membantu karna umur mereka yang masih sangat dini, yakni 4 tahun dan 9 tahun.

Setelah puas membunuh wanita itu, ia pergi begitu saja dan membiarkannya tergeletak di lantai dingin dengan darah yang tercecer.

Setelah mengetahui pria itu pergi kedua anak itu keluar dari lemari dan berlari ke mayat sang ibu dan memeluknya dengan tangis yang pecah.

"Ibu........i-ibu........ " tangisan mereka meraung-raung

Hyungnya menangkap wajahnya dan berkata "wonie... hyung akan mencari bantuan dan tunggu disini hyung akan kembali. Pakai ini" heesung memberikan kalung miliknya pada adiknya

"Hyung...hiks... jangan pelgi.." adiknya meraih tangannya

"Wonie, hyung akan kembali" ucapnya dan berlalu dari sana

Namun sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi dan tidak ada yang tau heesung ada dimana. Sedangkan wonie atau jungwon dititipkan di panti asuhan sampai akhirnya jungwon di asuh seorang pria paruh baya yang ternyata seorang mafia.

End flashback....

Tbc...

Jangan lupa vote ya🤗

Sebagai bentuk dukungan kalian

Terima kasih🤗🤗

THE MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang