"Yang jungwon..." heesung menangkap tangan jungwon.
"Apa...apa yang kau lakukan ?" Tanya heesung dengan napas terengah-engah karna berlari.
"Aku akan membunuh tua bangka itu..!!" Jawab jungwon. Ia sedikit menunduk dan memegang dadanya yang terasa sakit.
"Kita pasti akan menemukannya jungwon, tapi kita harus menunggu saat yang tepat." Ujar heesung.
"Sampai kapan...?! Sampai kapan hyung..? Mimpi ini selalu menghantuiku...sampai kapan aku harus menghadapi rasa sakit ini..?"
Jungwon menangis sembari memukul-mukul kepalanya.
"Hentikan jungwon..!" Heesung mencoba menghentikan jungwon lalu menariknya dalam dekapannya.
Heesung menangis. Hatinya teriris sakit melihat adiknya seperti ini.
"Kumohon jungwon...hentikan..hikss..kumohon..." ia menahan tangan jungwon dan memeluknya erat.
Jungwon pun berhenti dan menangis di pelukan heesung.
"Hyung ada disini...tenanglah..."sambil terisak heesung menepuk-nepuk punggung jungwon, dan ia merasakan bahunya dibasahi air mata jungwon.
Heesung membawa jungwon duduk di sebuah kursi panjang supermarket.
"Tunggu disini. Aku akan membeli minum untukmu" ucapnya dan pergi membeli minum di sebuah supermarket di hadapan mereka.
Jungwon hanya menunduk menunggu heesung. Hingga heesung datang membawa air mineral dan pereda nyeri.
"Minum ini."
Heesung membuka botolnya dan memberinya pada jungwon dan duduk di sampingnya. Lalu ia menyemprotkannya ke bagian kepala jungwon yang dipukul tadi.
Drrtt....drrtt...
Ponsel heesung berbunyi, ia mengambil ponsel itu dan mengangkatnya.
"Hyung, dia baik-baik saja ?"
"Iya, dia baik-baik saja. Kami akan segera kembali" jawabnya dan menutup telponnya.
"Jungwon, ayo kita kembali. Ini sudah larut malam" ia menggenggam tangan jungwon dan mereka kembali ke rumah sakit.
.
.
.
Sunghoon berdiri di depan pintu kamar itu,hingga suara langkah kaki terdengar dan menunjukkan heesung dan jungwon disana.
Sunghoon mengikuti heesung dan jungwon memasuki ruangan itu.
"Istirahatlah..." ujarnya lembut pada jungwon. Lalu jungwon memejamkan matanya di atas sofa itu setelah heesung menyelimutinya.
Sunghoon menyentuh bahu heesung dan memberi kode mengajak heesung keluar.
Setelah keluar dari ruangan itu mereka duduk di taman rumah sakit.
"Apa ini sering terjadi ?" Tanya heesung
"Hm... iya hyung"
Heesung terlihat sedih mengetahuinya, bahkan ia meneteskan air matanya lagi.
"Tenanglah hyung...kita bisa menjaganya bersama-sama" ujar sunghoon
Heesung hanya bisa menghapus air matanya.
"Ini, minumlah"
Ia menyodorkan cola yang dibawanya pada heesung, dan mereka meminumnya bersama.
.
.
.
Jake mengganti pakaiannya dan bersiap-siap untuk pulang. Kini jarum infus itu tidak lagi menancap di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA [END]
Actioncerita tentang mafia berparas imut yang akan membalas dendam pada seorang direktur LIE.BEE karna telah membunuh ibunya tolong vote ya untuk menunjukkan dukungan kalian. terima kasih