chapter 10

1.2K 149 42
                                    

Mereka sampai di depan pintu sebuah apartemen. Jungwon membantu mendorong jay yang duduk di kursi roda dan masuk ke apart itu.

Setelah itu sunoo dan niki membawa jay istirahat di dikamar. Sedangkan jungwon dan heesung duduk di ruang tengah.

"Terima kasih, hyung" Kata jungwon

"Katakan padaku jika kau butuh sesuatu"

"Baiklah, hyung"

"Kami pergi dulu" kata heesung, ia memanggil niki dan sunoo lalu mereka pergi dari sana.

Setelah mengantar mereka ke depan, jungwon pergi ke kamar jay dengan membawa beberapa perban baru.

"Naikkan bajumu" suruh jungwon

Jay langsung menarik bajunya ke atas, hingga jungwon melihat perut kotak-kotak milik jay. Ini baru pertama kalinya ia melihat perut jay.

"Mereka sudah pergi ?" Tanya jay

"Sudah" jawabnya singkat

Ia membuka perbannya dan mengoleskan obat pada luka jay.

"Akhhh..." ringis jay.

"Kau lemah sekali" ejek jungwon.

"Ini memang sakit" jawab jay tak terima di ejek.

Saat jungwon mengganti perban diperutnya, ia tidak mengalihkan pandangannya dari wajah jungwon sampai tak sadar kini ia tersenyum.

"Berhenti menatapku seperti itu..."

Ternyata sedari tadi ia tau kalau jay sedang menatapnya. Dan jay yang ketahuan pun langsung memalingkan wajahnya.

"Ini sudah malam, sebaiknya kau tidur" ujarnya dan keluar dari sana.

Saat menutup pintu itu ia kembali merasakan sakit di perutnya.

"Akhh..." ia meringis

Jungwon cepat-cepat berjalan ke kamarnya dan mengunci pintu. Ia menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjangnya, ia memegang perutnya bahkan menggigit bibirnya saking sakitnya. Wajahnya sangat pucat hingga keringatnya berhamburan menahan rasa sakit itu.

"Arghhh...."

"Akhhhh..." lagi-lagi ia meringis dan memeras perutnya yang sakit.

Tiba-tiba ia merasa mual dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Huekkk... uhukk...uhukk..."

Ia memuntahkan darah kental yang lumayan banyak dan perutnya terasa nyeri. Ia berjalan lemas kembali ke ranjangnya.

Jungwon menendang-nendang dinding itu di atas ranjangnya dan juga memeras sprei itu. Ringisan kesakitan terus keluar dari mulutnya.

Setelah setengah jam melawan rasa sakit itu akhirnya jungwon bisa tidur.

-

Jungwon terbangun, ia melihat jam masih pukul 7 pagi. Dengan kepala yang masih sedikit pusing, ia bangkit dari ranjangnya dan keluar dari kamar.

Ia menuju dapur lalu mengambil satu botol susu dari dalam kulkas dan meminumnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku ?" Ia bergumam sendirian.

"Aku harus memeriksanya" putusnya lalu kembali ke kamar.

Jungwon mengambil handuk dan memutuskan untuk mandi saja. Ia berendam di dalam bathup itu dan memejamkan matanya.

Tak lama kemudian ia pun selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Ia duduk di ranjangnya sembari mengeringkan rambutnya, ia meraih ponselnya dan mengetik SMS pada Dokter Kim.

THE MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang