chapter 15

1K 114 21
                                    

"Bagaimana..?"

"Tidak apa-apa Nenek. Yeonjun hyung hanya memiliki beberapa trauma yang menyebabkan dia tidak bisa bicara" kata Jay.

"Beri dia obat ini tiga kali dalam sehari dan datanglah seminggu sekali. Jungwon, kau bisa membawanya saat kau chek up minggu depan" ujar dokter kim lalu memberikan beberapa obat pada Jay.

"Baiklah, dok" jawab Jungwon.

"Aku ada rapat sebentar lagi, kalian boleh pulang" kata dokter Kim.

"Baiklah, dok. Terima kasih" kata Nenek Jay.

"Aku permisi dulu" senyum dokter Kim dan keluar dari sana.

.

.

.

"Kalian duduklah, aku akan menyiapkan makanan" kata Nenek Jay dan langsung pergi le dapur.

"Hyung, aku akan membantu nenek" kata Jungwon pada heesung dan langsung menghampiri Nenek di dapur.

"Nenek mau masak apa ? Aku akan membantu Nenek" kata Jungwon sambil menarik lengan bajunya ke atas.

"Kau bisa istirahat saja, ini hanya sebentar. Kau mau ramyeon ?" Tanya Nenek dengan senyuman ramah.

"Ah...aku belum bisa memakannya, Nek"

"Astaga Nenek lupa hehehe... maklumlah Nenek sudah tua" ujarnya sambil menepuk bahu Jungwon.

Jungwon tersenyum manis dan mengambil mangkuk yang ada di dekatnya.

"Nenek, apa bubur yang Nenek masak masih ada ? Aku akan memanaskannya"

"Kau mau sakit lagi ? Nenek sudah membuangnya, sudah... kau duduk saja. Nenek akan membuatkan bubur abalone untuk mu" kata Nenek dan mendorong Jungwon duduk di kursi di dekatnya.

"Tapi..."

"Ssttt... duduk saja dan perhatikan" Nenek langsung memotong kalimat Jungwon.

Nenek mengambil gelas dan menuangkan susu lalu memberikannya pada Jungwon.

"Minum ini sambil menunggu, ini tidak akan lama" kata Nenek dan tersenyum.

Nenek mengambil abalone yang ada dikulkas lalu mengirisnya tipis.

"Apa kau punya pacar ?" Tanya Nenek dan membuat Jungwon tersedak susu yang sedang ia minum.

"Kau baik-baik saja ??" Khawatirnya dan menghampiri Jungwon dan menepuk punggungnya.

"Aku baik-baik saja"

"Minum pelan-pelan saja" katanya dan kembali mengiris abalone itu.

"Apa pendapatmu tentang cucuku Jay ?"

"Dia orang yang baik, Nek"

"Dia tampan kan ?"

"Hah ?? I-iya" jawab Jungwon canggung dan menggaruk belakang lehernya.

"Tentu saja, dia kan cucuku. Ngomong-ngomong kau sangat manis, apa kau mau jika ku jodohkan dengan Jay ?"

Seperti biasa Nenek Jay selalu bicara blak-blakan dan membuat Jungwon kaget dengan perkataannya. Hingga Jungwon tak sengaja menyenggol gelasnya dan susu itu membasahi pakaiannya.

"Astaga bajumu basah. Kau tidak bawa baju ganti kan ?"

"T-tidak Nek. Aku bisa mengeringkannya" kata Jungwon.

"Tidak-tidak. Pakai baju Yeonjun saja, aku akan menyuruh Jay mengambilnya"

"Tidak  apa-apa Nek"

"Jay..!!! Kemarilah"

"Iya Nek ??" Jawab Jay dari luar dan menghampiri Nenek.

"Kau ambillah kotak yang ada di lemari Yeonjun lalu berikan pada Jungwon"

"Baiklah Nek" kata Jay dan langsung menuju kamar Yeonjun.

"Pergilah dan bersihkan dirimu"

"Baiklah" Jungwon mengikuti Jay.

Setelah di kamar Yeonjun, Jay mencari baju di dalam lemari sementara Jungwon menunggu di belakangnya.

"Bersihkan dirimu selagi aku mencarinya" kata Jay dan Jungwon menurut saja.

Jay mencari baju yang pas dengan Jungwon, hingga ia menemukan hoodie pink yang terlihat lucu.

"Yang ini saja" gumamnya. Ia mengambil hoodie itu lalu mengetuk pintu kamar mandi memanggil Jungwon.

"Jungwon...ini"

Jungwon mengeluarkan tangannya dan meraih hoodie itu dari Jay.

Setelah memberikannya pada Jungwon, jay kembali merapikan baju yang lainnya yang menurutnya berantakan. Maklum Jay itu orang yang bersih dan rapi.

Tak lama kemudian Jungwon keluar, dia terlihat menggemaskan dengan hoodie itu. Jay melihatnya hingga tak sengaja menjatuhkan beberapa pakaian dari tangannya, yang tadinya ia berniat memasukkannya ke dalam lemari.

"Aku akan membantumu" kata Jungwon dan mendekati Jay.

Saat meraih baju-baju itu,kepala Jungwon tidak sengaja menabrak kepala Jay.

"Akhh..." ringis mereka bersamaan.

Mata mereka tidak sengaja saling bertemu. Jay melihat dalam mata Jungwon, lalu turun ke bibirnya. Bibir itu terlihat sangat indah, tidak tau kenapa Jay merasakan hal aneh di dadanya.

Hingga tanpa disadari, Jay menangkup kedua pipi Jungwon. Jay mencium bibirnya dan melumatnya dengan sangat lembut. Jungwon tanpa sadar menutup kedua matanya seolah dia menikmati ciuman itu.

"Jay...Jungwon ayo ma...kan...." sang Nenek tiba-tiba membuka pintu dan tak percaya apa yang sedang ia lihat. Jay dan Jungwon sontak melepaskan ciuman itu dan merasa malu.

"Ah aku datang pada waktu yang salah, teruskan saja. Kalian bisa makan nanti"

Bukannya melarang malah dia menyuruh mereka melanjutkannya. Dia tidak tau bahwa Jay dan Jungwon sudah merasa malu disana.

Nenek berjalan dengan wajah yang terlihat bahagia, hingga dari kamar Yeonjun sampai ke  meja makan ia tidak melepaskan senyumannya.

'Apa yang sudah ku lakukan' batin Jay.

'Ada apa denganku' batin Jungwon.

"A-ayo kita makan" ajak Jay canggung.

Tanpa menjawab Jungwon langsung keluar menuju meja makan dan disusul Jay.

.

.

.

...Tbc...

Gaje ga sih ceritanya ??😭

Jangan lupa vote dan komen🤗

Sebagai bentuk dukungan kalian

TERIMA KASIH💕💕



THE MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang