Untuk menyambut kembalinya Jay sang nenek memasak makanan enak yang dulunya adalah makanan kesukaan Jay.
"Ayo ayo makan...hehehe..." ucap nenek Jay dengan satu mangkuk gurita pedas di tangannya.
"Makan yang banyak.." senyumnya pada Jungwon dan Heesung lalu membelai kepala Jay.
"Aku akan memakannya lain kali nek.." kata Jungwon.
"Apa makanannya tidak enak ?" Tanya nenek Jay.
"Bukan begitu nek, saat ini aku tidak bisa makan makanan yang pedas ataupun keras" Jungwon menggaruk keningnya yang tidak gatal.
"Dia baru saja pulih, jadi ada beberapa makanan yang tidak bisa dia makan" jelas Heesung.
"Kalau begitu aku akan membuatkanmu bubur" ucapnya dan berdiri dari kursinya, tapi Jungwon meraih tangannya.
"Tidak perlu nek, aku bersama Yeonjun hyung saja" kata Jungwon dan bangkit dari kursinya dan pergi ke kamar Yeonjun.
"Dia manis sekali. Apakah dia pacarmu ?" Tanya nenek Jay pada Heesung.
"Bukan nek. Dia itu adikku" kata Heesung.
"Ohh...dari caramu memperhatikannya nenek kira dia pacarmu" katanya tertawa canggung.
"Tapi syukurlah. Jay kau bisa mendekatinya kalau begitu"
"Uhukk....uhukkkk" perkataan sang nenek membuat jay tersedak.
"Pelan-pelan saja Jay" ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak Jay.
Heesung hanya menatap sang nenek dengan Jay, ia tertawa melihat tingkah nenek dan cucu itu.
"Apa tidak apa-apa jika adikmu bersama dengan Jay ?"
"Uhukkkk...." kali ini Heesung yang tersedak mendengarnya.
"Ah... kalau itu aku tidak tau nek. Semua keputusan itu ada pada Jungwon, aku tidak punya hak untuk melarangnya hehehe..." kata Heesung dan tertawa canggung.
"Kau dengar itu Jay ?" Kata sang nenek dan tersenyum genit pada Jay, bahkan neneknya melakukan wink padanya.
"Astaga nenek" Jay salut dengan tingkah neneknya.
"Apa ?" Tanya sang nenek mengejek cucunya.
"Hahaha... sudahlah, nenek hanya bercanda. Makanlah...tapi jika kau mau nenek pasti senang"
"Nenek..!"
"Ah baiklah ayo makan ayo...hahaha..." sang nenek menghentikan sikap usilnya itu dan membiarkan Jay dan Heesung makan.
.
.
.
Jungwon duduk di kursi di samping ranjang Yeonjun.
Yeonjun memberi selembar kertas pada Jungwon. Ia mengambil kertas itu lalu membacanya.
'Terima kasih sudah membawa adikku padaku'
"Kau tidak perlu berterima kasih,hyung" kata Jungwon sambil menggenggam tangan Yeonjun.
Jungwon meraih ponsel di sakunya dan menghubungi dokter Kim.
"Halo dokter, besok aku akan kesana dan membawa seseorang untuk kau periksa"
"Hmm baiklah" Jungwon mengakhiri panggilan itu.
"Hyung kau mau ikut denganku besok ?" Tanya Jungwon dan Yeonjun mengangguk meng-iyakan.
Tokk...tokk...
"Jungwon, ayo kita pulang" panggil Heesung dari balik pintu.
"Baik, hyung" jawab Jungwon.
"Hyung, sampai jumpa besok" kata Jungwon dan tersenyum manis pada Yeonjun.
Jungwon pun keluar dari kamar itu dan menghampiri Heesung yang sudah berada di pintu.
"Apa kau ikut ?" Tanya Heesung pada Jay.
"Kami baik-baik saja. Jay pergilah" kata sang nenek dan mengantar Jay ke depan.
"Sampai jumpa besok, nek" pamit Jay dan sang nenek melambaikan tangannya.
.
.
.
"Hyung, bangunlah" Jungwon menggoyang-goyangkan tubuh Heesung.
"Hmm... ada apa Jungwon ?" Tanya Heesung sambil menggaruk kepalanya.
"Hari ini aku berjanji pada Yeonjun hyung. Aku akan membawanya menemui dokter Kim"
"Untuk apa ?"
"Ey...hyung, seharusnya kau tidak perlu bertanya lagi karna kau sudah melihat kondisi Yeonjun hyung. Untuk apa lagi aku membawanya menemui dokter Kim"
"Ah...baiklah, bangunkan Jay juga. Aku akan mandi dulu" kata Heesung dan bangkit dari ranjangnya.
"Jay hyung..."
Tokk...tokkk....
"Jay hyung..." Jungwon terus memanggil.
Karna sudah mengetuk pintu tapi tidak mendapat jawaban Jungwon membuka pintu kamar itu dan masuk.
Saat Jungwon masuk, Jay juga keluar dari kamar mandi. Dengan handuk yang menutupi bagian bawahnya, terlihat jelas bekas luka tusukan yang ada di perutnya.
Jay melihat arah pandangan Jungwon dan langsung menutupi tubuhnya dengan handuk yang tadinya ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.
"Ada apa ?" Tanya Jay.
"Bersiaplah, kita akan menjemput Yeonjun hyung"
"Mau kemana ?"
"Aku belum memberitahumu ya? Nanti kau juga akan tau hyung" kata Jungwon dan langsung keluar dari kamar Jay.
Jay hanya mengangguk saja dan bersiap-siap.
.
.
.
Jungwon, Heesung dan Jay menjemput Yeonjun dan juga Nenek. Mereka membawa Yeonjun menemui dokter Kim untuk diperiksa.
Tak lama setelah itu mereka pun sampai dan langsung membawa Yeonjun ke ruangan dokter Kim.
"Tunggu disini. Aku akan memeriksanya dan salah satu dari kalian ikutlah denganku" ujar dokter Kim.
"Aku saja, dok" kata Jay.
"Ikuti aku"
Dokter Kim pun membawa Yeonjun dan diikuti Jay. Setelah sampai di sebuah ruangan dokter Kim memberi beberapa tes pada Yeonjun.
Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, dokter Kim membiarkan Yeonjun tetap berada di tempat tidurnya dan menghampiri Jay.
"Bagaimana, dok ?" Tanya Jay.
"Ini sebuah kabar baik. Setelah menjalani beberapa perawatan lagi Yeonjun akan bisa bicara. Tidak terjadi kerusakan pada sarafnya yang menyebabkan dia tidak bisa bicara, dia hanya memiliki trauma sehingga dia tidak bisa memgeluarkan suaranya" ujar sang dokter.
"Trauma ?" Tanya Jay.
"Dilihat dari pemeriksaan kesehatan fisik sepertinya dulu dia mengalami kekerasan. Tapi sekarang kau tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja" kata dokter Kim dan tersenyum pada Jay.
"Terima kasih, dok"
.
.
.
.
.
...Tbc...
Ganteng bgt ya tuhann😍😍
Jangan lupa vote dan komen🤗🤗
Sebagai bentuk dukungan kalian
TERIMA KASIH💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA [END]
Actioncerita tentang mafia berparas imut yang akan membalas dendam pada seorang direktur LIE.BEE karna telah membunuh ibunya tolong vote ya untuk menunjukkan dukungan kalian. terima kasih