Malam harinya aku sengaja mengunjungi kafe tempat dulu sewaktu kuliah menghabiskan waktu untuk nongki atau hanya mengobrol dengan dewa, bahkan aku mengabaikan barang-barang yang masih berantakan ditempat kostku. Sebenarnya aku ke bandung kkarena mutasi dari tempat kerjaan, dengan senang hati aku menerimanya. Aku bahkan selalu merindukan bandung, dan sekarang diberi kesempatan untuk menetap selama enam bulan di bandung sungguh aku sangat bersorak gembira.
Aku memesan chocholatte, minuman favorit dimasa tegang akhir bulanku dulu, juga minuman penghangat ditengah dinginnya bandung waktu itu.
Angin berhembus begitu dingin, bau aroma setelah hujan dan dingiinya membuatku semakin mengingat dan hati menghangat bagaimana bandung selalu memberikan bagian terindah pada hidupku.
Aku hanya duduk sendiri ditengah klasiknya kaffe ini, tak banyak yang berubah dari zaman dulu hingga sekarang, hanya saja jika dulu caffe ini masih berukuran kecil sekarang sudah meluas dan bahkan bertambah menjadi dua lantai namun interiornya masih seperti dulu, klasik modern dan terdapat perpustakaan khusus untuk siapa saja yang ingin membaca.
Dulu, aku sering berdebat dengan dewa jika sedang meilih-milih buku apa yang akan kita baca lalu didiskusikan, mungkin menurut sebagian orang membosankan sekali berpacaran seperti itu, tapi apa peduliku, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk memperlakukan pasangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, luka
General FictionDara :"lima tahun wa, lima tahun kita menjalin hubungan dan kamu bilang selama itu hanya karena kasihan?... ....Lima tahun wa, lima tahun!! aku, aku, aku, kamu jadikan aku selingkuhan kamu,kamu jadikan aku perempuan ketiga dalam hubungan kamu.... ...