Setelah memotong kue dewa tak henti-hentinya bertanya dan mengomel kenapa aku ke bandung tak mengabarinya dulu, kenapa aku dipindah kerjakan tak memberitahunya, kenapa, kenapa,dan kenapa yang lainnya. Aku merasa dewa lebih cerewet dari biasanya, mungkin karena khawatir ya begitulah pikiranku dan memang ia sangat khawatir katanya.
“ udah wa, jangan ngomel terus ah, gak cape apa mulut kamu dari tadi gak berhenti ngomel..” ucapku karena lelah mendengar omelan dewa yang bolak balik.“ habisnya kamu gak ngasih tau aku, gak bilang mau ke sini, gak…”
sebelum dewa mengulang ucapannya kembali aku menghentikannya dengan menyuapkan potongan kue itu ke mulutnya. Dewa bahkan mengunyah kue tersebut sambil melanjutkan omelannya. Inilah dewa aku yang sekarang, lebih cerewet setelah hampir satu tahun tak berjumpa.
“ udah ah wa, katanya mau ngajak aku jalan, ayo!” ucapku penuh semangat, karena sudah sangat lama sekali aku tak mengahbiskan waktu bersamanya.
“ bentar aku ganti baju dulu,!”
“ kita pake baju yang sama ya wa “ ucapku sambil emnunjuk baju yang aku pakai.
“ siap bossqyuu…” ucapnya sambil tersenyum.Menunggu dewa mengganti pakainya, aku duduk diruang tengah, tak banyak yang berubah juga dari apartemennya dewa, masih seperti dulu bernuansa hitam , abu,dan putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, luka
General FictionDara :"lima tahun wa, lima tahun kita menjalin hubungan dan kamu bilang selama itu hanya karena kasihan?... ....Lima tahun wa, lima tahun!! aku, aku, aku, kamu jadikan aku selingkuhan kamu,kamu jadikan aku perempuan ketiga dalam hubungan kamu.... ...