Seminggu semenjak itu, aku sebenarnya msih berharap dewa akan menjelaskan semuanya bukan memberiku sbeuah undngan bahkan tanpa permintaan maaf sekalipun, jangankan meminta maaf bahkan dewa sama sekali tak mengakhiri hubungan ini.
“ kenapa wa? Aku bertanya lirih, kali ini aku tak sengaja bertemu dengannya ditaman kota, suasa sepi karena ini masih pagi dan juga bukan weekend.
Sebagai jawabnya dewa hanya memberiku sebuah undangan, aku melihat tanggal yang tertera disana, kurang lima hari lagi mereka akan menikah. aku meremas undangan tersebut, tanganku bergetar hebat. Air mataku luruh begitu hebat. Aku tak bisa berpikir jernih.“ jawab wa, kenapa?” aku bertanya dalam isakku yang semakin lirih
Dewa hanya terdiam, dia menundukan wajahnya.
“ selama ini kamu anggap aku apa wa? Apa?”
“ aku.. aku… aku gak tega sama kamu” jawabnya terbata
“ brengsek!”
“ lima tahun ini kamu anggap aku apa wa? Ha!?
“ Jawab wa!”
“ aku.. aku-hanya kasihan sama kamu…” jawab kembali dengan terbata.Tangisku semakin menjadi, bahkan dia hanya kasihan kepadaku. Hebat sekali selama lima tahun aku dikasihani oleh seseorang yang aku percayakan hatiku padanya.
“ lima tahun wa, lima tahun kita menjalin hubungan dan kamu bilang selama itu hanya karena kasihan?......
“Lima tahun wa, lima tahun!! aku, aku, aku, kamu jadikan aku selingkuhan kamu,kamu jadikan aku perempuan ketiga dalam hubungan kamu,
“ Aku gak habis pikir sama kamu wa, kamu tega wa!tega! kamu gak hanya nyakitin aku, tapi dia juga.
“Sakit wa, sakit banget… kenapa baru sekarang kamu bilang semuanya wa? Kenapa?.
“ Aku kecewa, andai ada kata lebih dari kecewa itu untuk kamu.
Dara menangis, dadanya terasa sesak, pasokan udaranya dalam tubuhnya menurun, hanya sesak yang terasa“kamu menjalin hubungan sama dia berapa tahun wa?
“Kamu pikir aku gak tau, kamu sama dia udah sebelas tahun wa, dan aku? aku dijadikan selingkuhan kamu selama lima tahun wa,
“Bilang sama aku kenapa kamu mengasihani aku selama ini wa? Kenapa? Kenapa kamu jadiin aku perempuan yang kejam waa? Kenapa aku, aku kamu jadikan orang ketiga dalam hubungan kamu?
“Kamu jadiin aku pelampiasan doang saat dia jauh dari kamu wa, kamu jahat wa, jahat…
“Brengsek!! Kamu laki-laki terbrengsek yang pernah aku temui.
“ bahkan kamu memutuskan aku dengan memberikan undangan ini wa? Hah!?“Selamat kamu berhasil membuat aku kecewa pada diri aku sendiri wa.
“ maaf ra, maaf “ ucap dewa denganw ajah yang masih menunduk, telinganya memerah, buku-buku ajri tangannya terkepal erat.
“ aku tau aku brengsek ra, kamu boleh pukul aku, hina aku, marah sama aku, tapi aku mohon kamu harus bahagia ra!” dewa memeluk dara yang menagis sejadi-jadinya.
Aku bahkan tak bisa mengatakan apapun lagi, hatiku serasa mati, air mataku terus mengalir, dadaku terasa sesak, untuk bernafaspun rasanya sulit sekali. Dewa memelukku dnegan erat sesekali dia mencium puncak kepalaku. Aku maish terisak tak berdaya.“kamu jahat wa! Jahat!!
“ kamu datang ya! Maaf atas segala kesalahanku selama ini ra, kamu harus bahagia”
Bahkan dia menyuruhku datang keacara pernikahannya. Lihat betapa bajingannya dia. Dia bahkan meninggalkanku yang masih menagis sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, luka
General FictionDara :"lima tahun wa, lima tahun kita menjalin hubungan dan kamu bilang selama itu hanya karena kasihan?... ....Lima tahun wa, lima tahun!! aku, aku, aku, kamu jadikan aku selingkuhan kamu,kamu jadikan aku perempuan ketiga dalam hubungan kamu.... ...