6

11 0 0
                                    


ini minggu. Aku tengah bersiap-siap untuk memberi surprise pada dewa, aku memkai rok dibawah lutut, baju kaos putih bertuliskan nama dewa, baju ini kado dari dewa tiga bulan yang lalu, aku menyukainya karena dewa juga memiliki baju yang sama dengan nama kuntum chandara dan dibelakang dan nama " dara " tercetak besar dibagian depannya. Dewa memang selalu seperti itu, memperlakukan aku dengan caranya sendiri. meskipun kita ldran tapi aku tak merasa sendirian ya karena dewa selalu ada setiap harinya, kecuali bulan ini, dia bahkan jarang sekali mengirimku pesan meski hanya untuk menanyakan apa yang terjadi hari ini atau mengingatkan hal lainnya.

Aku memoles wajahku dengan make up, meskipun aku senang menggunakan make up tapi dewa selalu melarangku untuk mennggunakan pewarna bibir yang merah, padahal menurutku itu cocok saja entah apa alasannya dia hanya tak suka aku menggunakan lipstick berwarna merah.

Aku tersenyum, aku sudah membeli sebuah cake kecil dan hadiah yang sudah terbungkus rapi sebagai kado anniversary yang ke-lima tahunnya.

Aku tersenyum ternyata dewa mengirimku pesan dan mengucapkan happy anniversary yang ke-lima, dia juga meminta maaf tidak bisa berjumpa. Aku tak menghiraukannya karena kali ini aku yang akan menemuinya.

aku, lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang