15

10 0 0
                                    

Duniaku serasa lenyap begitu saja,  tubuhku kaku terkurai lemas tak mampu bergerak bebas. Aku hanya bisa terbaring dan terisak dalam pilu. Bayanganmu masih mengahantui bahkan dalam tidurkupun.
Dewa, nama itu muncul setiap aku mebuka mata. Cinta dan luka menjadi satu.

Bahkan dengan teganya kamu tak memutuskan hubungan ini wa, kamu hanya memberiku sebuah undangan, mungkin jika aku tak berkunjung ke apartememnmu aku gak akan tau berapa lamu kamu menyembunyikannya. Aku gak akan tahu selama lima tahun ini kamu hanya mengasihaniaku, aku gak akan tahu kalau selama lima tahun ini aku dijadikan selingkahanmu, bukan selingkuhan seperti orang lain yang dibuat bahagia tapi hanya dikasihani.
Tega! Kamu bahkan menyuruhku hadir dipernikahanmu wa, yang benar saja dewa! Dimana hati kamu?
Sungguh kamu membuat aku menjadi seorang perempuan yang kejam, kamu membuat aku menjadi orang ketiga dalam hubunganmu.
Aku tak mengerti efek patah hati ternyata sejauh ini, bahkan aku harus dirawat karena kekurangan cairan dan tak masuk makanan.

Aku hanya terbaring dengan jarum infus yang menemani kesakitanku. Hari ini H-2 pernikahannya. Bahkan untuk membayangkan mereka menikah saja aku merasa seluruh tubuhku mati rasa.
Apalagi untuk datang ke pernikahannya. Tuhan apa ini hukuman bagiku? Seingatku aku tak pernah merusak hubungan orang lain. Sungguh menyesakkan, untuk bernafaspun sangat sulit.

aku, lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang