Seokjin, Yoongi, Taehyung, Namjoon, Hoseok dan Jimin baru saja tiba di lokasi pemakaman. Mereka berenam mengunjungi makam mendiang bungsu mereka setelah tiga tahun sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Kookie... Hyung wasseo." Seru Seokjin sambil berjongkok di dekat pusara Jungkook.
"Oraemaniya, Saeng." Taehyung ikut berjongkok di sisi sulungnya.
"Apa kau merindukan kami?" Tanya Yoongi sambil mengusap nama Jungkook yang terukir di sana.
"Apa Hyung membuatmu menunggu terlalu lama?" Tanya Hoseok.
"Mianhae, Kookie. Kami semua sangat sibuk." Namjoon menimpali.
"Aku dan Jimin membuka toko kue dan Hyungdeul sibuk membantu. Karena itulah kami tidak pernah datang mengunjungimu. Mian..." Ujar Taehyung memberitahukan alasan mengapa mereka semua baru bisa datang berkunjung.
"Toko kue yang kami bangun bernama Kookie's Bakery. Jin Hyung dan Yoongi Hyung membantu kami belajar membuat kue-kue kesukaanmu. Awalnya aku dan Tae kesulitan, tapi setelah berusaha dengan keras, akhirnya aku dan Tae berhasil membuka toko itu. Hoseok Hyung sering membantu di toko saat ia punya waktu luang. Jin Hyung, Yoongi Hyung, dan Namjoon Hyung juga sering membatu di hari libur." Ucap Jimin panjang lebar.
"Benar. Dan kau tahu, Kookie? Saat mereka semua datang membantu di toko, toko tiba-tiba saja sangat ramai. Aku dan Jimin sampai kewalahan meladeni pembeli saking banyaknya." Lanjut Taehyung mengeluhkan rutinitasnya kala banyak pembeli datang ke toko.
Seokjin, Yoongi, Namjoon dan Hoseok hanya tersenyum mendengarkan kedua bungsu mereka yang sedang berceloteh di makam mendiang Jungkook. Mereka tidak menyahut atau menyela. Mereka hanya mendengarkan Jimin dan Taehyung berbicara.
Setelah puas bercerita, keenam pemuda tampan itu segera meninggalkan area pemakaman.
"Gumawo, Kookie-ya. Berkat dirimu, Hyung dan kami semua bisa belajar tentang artinya menghargai. Kepergianmu tiga tahun lalu begitu meninggalkan luka dan mengajarkan begitu banyak hal, tapi kini kami semua bisa bahagia. Tunggulah kami, Kookie! Suatu saat, kita akan bersama-sama lagi seperti dulu." Ucap Seokjin sesaat sebelum ia benar-benar meninggalkan lokasi pemakaman dan menyusul kelima adiknya yang sudah pergi lebih dulu.
Kini keenam pemuda itu tengah berada di sebuah restauran untuk makan siang. Mereka ingin makan bersama-sama setelah sekian lama.
"Hyung, aku ingin makan Jjajangmyeon." Kata Tehyung sambil menarik kursi dan mendudukinya.
"Aku juga Hyung." Seru Jimin sambil mengangkat tangannya.
"Nado!" Kata Hoseok dan Namjoon bersamaan. Membuat Seokjin dan Yoongi saling menatap karena terkejut.
"Semuanya ingin makan Jjajangmyeon." Kata Yoongi yang membuat Seokjin tersenyum.
"Kalau begitu kita semua akan makan Jjajangmyeon saja." Kata Seokjin yang disetujui oleh semuanya.
"Jeogiyo!" Panggil Seokjin ke arah meja pelayan.
Seorang pelayan segera mendekat ke meja Seokjin dan kawan-kawan untuk mencatat pesanan mereka. Tapi kedatangan pelayan itu membuat Seokjin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Taehyung terkesiap. Keenam orang itu seketika berdiri dan menatap sosok pelayan yang ada di hadapan mereka dengan sangat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐚𝐧 𝐈 𝐇𝐨𝐩𝐞?
FanfictionCOMPLETED! Seri 1 cerita Can I Hope? Kisah seorang Kim Jungkook yang merasa hidupnya begitu tidak bermakna. Kebencian yang ia terima dari kakak kandung dan juga kakak sepupunya membuatnya merasa begitu lelah. Saat kebencian itu akhirnya berakhir, Tu...