SYLM . 34

205 46 60
                                    

HEI HEI HEI...

LANJUTLAH YA...

INGET PENCET VOTENYA...

TENGKIUUUH GAESS...

AAANDD CEKIDOOOTTT!!!!!





(((((****)))))



Yoongi baru saja menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Dirinya dan Seokjin segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Tubuhnya terasa sangat lelah karena selama beberapa hari ini banyak hal yang harus ia urus dan benahi. Ternyata memang masalah yang mereka alami cukup pelik disini.

Tapi untungnya secara perlahan semuanya sudah bisa mereka atasi. Mungkin paling lambat lusa dia sudah akan bisa kembali ke Seoul.

Hatinya begitu senang karena membayangkan Taehyung yang menyambutnya saat ia pulang nanti. Meski hubungan mereka belum ada kemajuan tapi setidaknya dengan melihat Taehyung maka hatinya akan merasa lebih tenang.

Selama di Busan Yoongi tidak pernah berhenti memikirkan mengenai Taehyung. Hatinya selalu dilanda rasa khawatir karena meninggalkan pemuda itu sendirian. Meski Taehyung bilang baik-baik saja, Yoongi tidak bisa seratus persen percaya.

Anak itu terlalu abai dengan keadaan disekitarnya. Selalu merasa bisa melakukan semuanya sendiri. Padahal dia tidak tahu saja siapa musuhnya sebenarnya yang harus ia waspadai. Wajar saja Yoongi jadi khawatir kan?

Setibanya dikamar hotel Yoongi segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama ia pun keluar dengan tubuh yang lebih segar dan bersih. Dia hanya mengenakan handuk untuk menutupi area privasinya. Membiarkan rambutnya yang basah tergerai dan meneteskan air.

Ia berjalan menuju ponselnya yang ia letakan diatas nakas disamping ranjang. Ia mengernyit saat melihat satu panggilan tak terjawab. Hyorin.

Ada apa wanita ular itu menelponnya? Apa dia mau menghasut Yoongi lagi?

Tidak mempedulikan Hyorin, Yoongi menaruh ponselnya lalu pergi untuk mengeringkan rambutnya dengan handuk yang tersedia. Setelah rambutnya kering dia lalu lekas memakai pakaian tidurnya. Hanya celana pendek dengan kaos putih lengan panjang berbahan katun yang lembut. Ah  kaus ini adalah pilihan Taehyung beberapa waktu lalu saat mereka berdua pergi berbelanja bersama. Ia sengaja membawanya agar bisa selalu mengingat Taehyung.

Omong-omong mengenai Taehyung, Yoongi penasaran dengan apa yang tengah pemuda itu lakukan saat ini? Apa dia sudah pulang kerja juga? Apa dia sudah makan? Atau malah mungkin sudah tidur?

Tiba-tiba ponsel Yoongi berbunyi. Ia menoleh kearah dimana ia menaruh ponselnya tadi lalu mengulurkan tangannya untuk meraihnya. Lagi nama Hyorin tertera disana.

Yoongi mengernyitkan dahinya berpikir. Apa yang sebenarnya yang wanita itu inginkan dengan menelponnya ditengah malam begini? Apa dia mau menghasut Yoongi kembali untuk bekerjasama memisahkan Taehyung dan Namjoon? Bukankah ia sudah menegaskan bahwa dia tidak akan pernah mau ikut campur dengan urusannya dan Namjoon?

"Apa yang kau inginkan?" akhirnya setelah berpikir selama beberapa saat Yoongi menerima panggilan Hyorin.

"Hoho, relaks Min Yoongi. Kenapa kau begitu galak dengan calon kakak iparmu sendiri?"

Suara kekehan Hyorin terdengar diseberang sana. Sedikit banyak itu membuat Yoongi muak.

"Tidak usah bertele-tele. Katakan apa maumu. Kau tentunya menginginkan sesuatu bukan hingga repot-repot menghubungiku ditengah malam seperti ini? Apa maumu Hyorin?"

Yoongi membawa langkahnya ke teras. Dia membuka pintu teras dan membiarkan angin malam masuk kedalam kamar. Ia mengambil duduk disalah satu kursi yang ada dengan matanya yang menatap lurus kearah langit malam.

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang