Saat ini Yoona berada di rumah sahabatnya, ia bahkan tidak siap untuk menginjakkan kakinya lagi dirumahnya dengan Siwon.
"Tapi ya ini tuh udah kurang ajar banget tau Yoon." Ucap Tiffany, ia tidak rela sahabatnya di perlakukan seperti itu.
Yoona tidak menjawab ia hanya menangis, bahkan saat ini ia sedih dan lelah sekali. Bagaimana tidak setelah divonis mandul oleh dokter ia juga harus menelan pil pahit ketika mengetahui bahwa suaminya bermain dibelakangnya. Sungguh dunia tidak adil baginya.
"Gue harus apa ya Tiff? Gue bener-bener udah buntu banget. Gak mungkin gue cerita sama ayah." Ucap Yoona lirih.
"Ya kenapa gak mungkin? Harusnya emang lo aduin aja tuh Siwon sama papinya. Mereka memperlakukan lo dengan tidak baik." Ucap Tiffany dengan kesal.
"Lo tuh jangan terlalu baik kenapa sih Yoon? Di injek-injek kan sekarang?" Lagi-lagi Tiffany berbicara dengan nada tinggi.
Yoona semakin menangis, apa ini karma untuknya? Dulu ia memaksa ayahnya untuk menikahkannya dengan Siwon. Yoona bahkan sampai mengancam akan bunuh diri jika tidak menikah dengan Siwon. Tapi ini semua bentuk kalau ia sangat-sangat mencintai Siwon, ia ingin hidup dengan Siwon.
"Yoon, lo harus bales dendam sama mereka semua." Ucap Tiffany, Yoona menatap Tiffany dengan bingung.
"Apa maksud lo?"
"Kita kasih ke mereka kejutan seperti mereka yang ngasih lo kejutan." Ucap Tiffany dengan tersenyum miring.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ryeowook masih setia menunggu Kyuhyun siuman—bukan ia mengusir Siwon dan Yesung dari sana. Ia menatap wajah tenang Kyuhyun.
Beberapa menit kemudian, Kyuhyun mulai sedikit demi sedikit membuka matanya.
"Wookie?" Ucapnya lirih.
Tapi Ryeowook tidak menjawab, ia langsung memanggil dokter untuk memeriksa Kyuhyun.
Setelah itu, tinggallah mereka berdua lagi.
"Ada yang mau kamu katakan padaku kyu?"
Kyuhyun terdiam. Jadi Ryeowook sudah tau?
"Kyu?"
Kyuhyun menghela nafasnya. "Maaf Wookie."
"Untuk apa?"
"Untuk semuanya."
"Bisa lebih terperinci?"
"Maaf aku membohongi mu, maaf aku menjadi orang ketiga di pernikahan bossku."
"Harusnya kamu minta maaf pada istri boss mu itu, bukan padaku. Kyu aku benar-benar tidak habis pikir, kenapa kamu bisa sampai seperti ini? Kamu bahkan hamil anaknya kyu?"
Kyuhyun menangis.
"Apa yang harus aku katakan pada Shindong? Aku dan Yesung tidak bisa menjaga adiknya dengan baik." Ucap Ryeowook dengan mengusap wajah dengan kasar.
"Maafkan aku wookie, ini semua salah ku."
"Ya memang, ini semua salahmu." Ucap Ryeowook, yang tidak sadar kalau ia menggunakan nada tinggi dan itu cukup membuat Kyuhyun terkejut, pasalnya Ryeowook tidak pernah menggunakan nada tinggi kalau berbicara padanya.
"Urusi masalah mu. Shindong akan sampai dalam waktu dekat, Yesung yang menelponnya." Jawab Ryeowook dengan ketus.
Kyuhyun menghela nafas. Ini semua memang salahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Siwon berada dirumah orang tuanya, ia sudah seperti mayat hidup, kantong mata yang menghitam dan wajah pucat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant (End)
Teen Fictionsebuah cerita perselingkuhan antara boss dan asisten pribadinya.