Banyak jalan yang harus dilewati mobil kekaisaran sebelum berhasil menemukan kediaman megah milik pasangan politik berpengaruh era kekaisaran Kim Sehun, Lim Jungha dan Choi Yoojin. Ternyata jarak yang harus di tempuh untuk sampai di kediaman megah milik keluarga Lim tak begitu jauh, namun kehadiran sang baginda sesaat sesudah matahari terbenam seakan membuat penghuni kediaman Lim bertanya-tanya.
Apakah jarak dari istana ke tempat mereka memang jauh?
Ada alasan klise dibalik keterlambatan raja. Ini adalah hal yang disengaja, raja memang menunda waktu perjalanan mereka karena masih ingin berbicara panjang lebar dengan Junmyeon. Ada berita menarik yang baru saja Sehun ketahui..
Kim Junmyeon yang adalah kakak tirinya tidak lama lagi akan menjadi seorang ayah. Kandungan istri kakaknya -Bae Joohyun- sudah masuk trimester akhir dan tinggal menunggu tanggal kelahiran bayi. Itulah penyebab Sehun betah lama-lama bercerita dengan Jumnyeon. Ia terlalu senang mengetahui fakta bahwa sebentar lagi ia akan menjadi paman. Ini juga berarti akan hadir anggota keluarga kerajaan baru.
"Jusang Jeonha.. kita hampir sampai di kediaman Lim."
Sehun menoleh ke kasim Jung yang sedaritadi tak henti-henti memberitahu hal yang sebenarnya tak begitu penting. Bagaimanapun mereka pada akhirnya akan sampai, informasi seperti tadi malah akan membuat telinga Sehun menjadi panas.
"Aku tau kasim Jung.. jadi bisakah kau diam sejenak, aku lebih senang jika kau duduk di mobil dan menikmati pemandangan sekitar."
Sehun benar soal pemandangan yang ia maksud. Sepanjang kediaman Lim benar-benar indah dan asri. Sehun sangat ingat kalau Lim Jungha adalah pecinta tanaman. Lelaki tua itu bahkan menghiasi kediamannya dengan banyak pepohonan dan bunga yang sedap dipandang. Diantara banyaknya tumbuhan disana, Bonsai Jepang menjadi dominan diantara yang lain.
"Bonsai.. benar-benar ciri khas Lim Jungha."
Sehun merapikan penampilannya setelah mobil kekaisaran berhenti tepat di pintu utama kediaman Lim. Dengan etika kebangsawanan yang selalu diajarkan sejak kecil, Sehun melangkah keluar mobil dengan gagah dan menyapa beberapa orang disana.
"Masukkan semua barang bawaanku ke dalam--" Perintah Sehun ke kasim Jung.
"--setelah ini kalian semua pulanglah ke istana."
"Apa maksud Jeonha?"
"Apa perkataanku kurang jelas?"
"Maaf sebelumnya Jeonha, kami tidak mungkin membiarkan anda berada disini seorang diri. Aku bahkan sudah membawa beberapa pengawal untuk berjaga-jaga, Jeonha tau kan kalau luar istana sangat berbahaya."
Sehun tersenyum masam. Kasim Jung selalu mengada-ada. Seharusnya ia lebih tau kalau istana-lah tempat yang paling berbahaya.
"Kau mau mengganggu waktuku dengan calon permaisuri?"
"Bukan begitu Jeonha.. hanya saja--"
"Kalau begitu segeralah pulang."
"Tapi keselamatan Jeonha--??"
"Sudahlah kasim Jung.. aku bukan anak kecil yang harus selalu di jaga."
Sehun menepuk bahu kasimnya lalu mengajak lelaki tua itu untuk masuk. Sehun tak sabar bertemu dengan semua penghuni disana, terutama boneka kesukaannya.. Lim Yoona.
"Selamat datang Jusang Jeonha.."
Pemandangan pertama yang Sehun lihat kala memasuki kediaman Lim adalah sosok Choi Yoojin membungkuk hormat padanya. Sikap hormat yang selalu menjadi etika dasar dalam kehidupan bangsawan. Sehun tersenyum sejenak sebelum akhirnya membalas perlakuan Yoojin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch
Fanfiction(M) Di istana, kita tidak dapat membedakan kawan dan lawan. Pernyataan tersebut terbukti benar. Dibalik senyuman para bangsawan istana, ada serangan besar yang telah mereka persiapkan untuk monarki.. khususnya untuk sang raja. Sebagian besar ikut an...