👑 - Prioritas 🔥

816 85 20
                                    

WARNING!!!
🔞🌚🌚🌚🔞

Semakin lama Joohyun berada di istana, maka semakin besar perhatian Sehun pada istri kakaknya. Hanya dengan alasan bayi di perut Joohyun, Sehun tidak pernah mengunjungi Yoona. Yoona yakin itu hanya alasan agar Sehun bisa sepuasnya menghabiskan waktu bersama Joohyun.

Menurut gosip yang Yoona dengar dari Yuri. Sehun sangat protektif pada bayi di perut Joohyun dan bahkan menyuruh beberapa pelayan ekstra hati-hati ketika merawat Joohyun. Yoona yang mendengarnya sontak berdecih sebal.

"Selalunya menjadi pahlawan kesiangan.. memang dia pikir dia siapa." Geram Yoona.

"Tenanglah mama.. amarah hanya akan membuat kondisi mama lelah."

"Jeonha jadi tak pernah menemuiku.. memang Joohyun siapa? hanya istri dari kakak tirinya kan, tapi perhatiannya melebihi perhatian Kim daegam."

"Mama.. jangan keras-keras bicaranya. Nanti kalau yang lain dengar bisa bahaya."

Nafas Yoona berasa naik turun. "Biar saja, aku tidak peduli.."

Yuri menyadari bahwa suara Yoona bergetar. Seperti sedang menahan tangis. "Dia memperlakukan Joohyun seperti istrinya.. aku bahkan tidak pernah diperlakukan seperti itu."

Yuri mengelus pelan punggung Yoona. "Jangan terlalu dipikirkan mama.. kurasa mama hanya sedang merindukan Jusang Jeonha."

"Aku tidak merindukannya.. jangan mengatakan omong kosong."

"Maksudku mungkin saja sedang rindu. Kalau itu benar, saranku sebaiknya mama menemui Jusang Jeonha dan habiskan waktu bersama."

"Aku tidak mau. Aku perempuan, seharusnya dia yang menemuiku."

~ • ~

Sepertinya ucapan Yoona hanya angin lalu. Sore harinya, gadis itu mendatangi kamar sang raja yang beruntungnya tak dikunci. Yoona tadi sempat bertanya pada kasim Jung tentang keberadaan Sehun saat ini.. kasim Jung mengatakan bahwa Sehun saat ini berada di kamarnya.

Segeralah Yoona masuk ke dalam, berharap bisa mendapati Sehun. Tapi kenyataan berkata sebaliknya. Di dalam kamar, tak nampak keberadaan Sehun sama sekali.

Yoona mulai sedih dan menyerah.. tubuhnya ingin segera keluar dari kamar. Namun saat pintu kamar mandi Sehun terbuka, rasa sedih Yoona berubah menjadi rasa gugup. Pasalnya terpampang penampakan Sehun yang hanya memakai handuk sepinggang.

Okey, ini bukan pertama kalinya Yoona melihat tubuh Sehun, namun masih terasa aneh dan canggung jika ia dihadapkan pada situasi seperti ini.

"Aku pikir Jusang Jeonha sedang bersantai di kamar.." ujar Yoona gugup, kepalanya menunduk tak menatap Sehun. "Sepertinya aku sudah lancang karena masuk tanpa izin."

Sehun menahan senyum kala melihat tingkah Yoona yang gugup. Ayolah, Yoona sudah beberapa kali melihat tubuh polosnya. Mana mungkin gadis itu gugup hanya karena melihat sehun memakai handuk sepinggang.

"Kalau pelakunya adalah kau, maka aku akan memaklumi tindakan lancang tadi."

Pandangan Yoona kembali tegak setelah mendengar penuturan Sehun.

"Daripada hanya diam di depan pintu, lebih baik kesini saja." Sambung sang raja.

Yoona menuruti perkataan Sehun yang menginginkannya berada dalam jarak yang dekat dengannya. Mood bahagia Yoona meningkat setiap langkahnya menuju ke Sehun.

MonarchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang