Bab 7. Dendam

425 470 15
                                    

Bab 7. Dendam

Teruntuk jiwa yang kupuja,donne maula & Sheila dara.

"Disetiap kebaikan pasti ada kebaikan ,namun disetiap kejahatan pasti ada balasan yang setimpal."

Seorang gadis lugu tengah duduk di sofa yang ada diruang tamu.

Ia hanya duduk terdiam dan terus meneteskan air mata.

Suasana dalam rumah hening,hanya ada kayla seorang yang ada didalam rumah. Tiba-tiba ada seorang pria berdiri diluar yang sedari tadi menekan bel yang ada didepan pintu.

Dari dalam tidak ada yang jawaban ataupun seseorang yang keluar untuk menemui pria ini.

Zidan heran dengan melihat pintu rumah kayla yang tidak dikunci dari dalam,lalu ia memberanikan diri untuk masuk kedalam.

Pria itu terkejut dengan melihat kondisi kayla yang duduk terdiam dan juga meneteskan air dengan kedua telapak kaki yang terluka.

Zidan berlari kearah kayla dengan mencemaskan keadaan gadis itu.

"Kenapa telapak kaki kamu terluka?"tanya zidan tiba-tiba didekat kayla.

Kayla menoleh kearah suara,ia pun menghapus air mata yang ada dikedua pipi nya.

Pria itu kembali berlari mencari kotak obat yang ada didalam rumah kayla,lalu ia kembali mendekat kearah gadis itu.

Dengan pelan dan sangat berhati-hati,pria itu membersihkan luka yang ada dikedua telapak kaki kayla dan juga mengobati nya.

"Tahan rasa sakit nya sebentar!"seru zidan memperingati nya dengan terus membersihkan luka kayla dan juga mengobati nya.

Gadis itu menahan rasa sakit dan juga perih dari luka yang ia terima.

"Kamu ada masalah apa lagi?"tanya zidan kembali.

Kayla menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban, untuk menutupi semua apa yang terjadi diantara dirinya dan juga utara.

"Kalau kamu gak mau cerita gak ada salah,lagi pula itu privasi kamu"jelas zidan dengan tersenyum kecil kearahnya.

Kayla terdiam mendengar nya lalu ia mengangguk setuju dengan apa yang ia bicarakan.

"Udah selesai, gak sakit kan?"tanya zidan khawatir.

Mendengar gadis itu menggeleng kan kepalanya cepat sebagai jawaban.

"Gak terlalu sakit daripada hati yang tergores,tapi terimakasih atas bantuannya"jelas kayla dengan zidan.

Pria itu terdiam sesaat mendengar nya,ia pun merasakan hal yang sama dengan Kayla.

Sedari tadi mereka berbicara,seorang pria berdiri didepan pintu memperhatikan mereka berdua.

"Kamu mau istirahat dikamar?"tanya zidan kembali.

Gadis itu kembali mengangguk sebagai jawaban.

"Bisa sendiri dengan kedua telapak kaki yang terluka?"tanya zidan memastikan.

Mendengar itu kayla berfikir bagaimana ia bisa masuk kedalam kamar yang ada dilantai atas.

Bertepuk Sebelah Tangan: Cinta Untuk KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang