Bab. 20 Janji

46 23 0
                                    

Hai sobat macha, kali ini kita bertemu kembali dengan episode janji. Jangan lupa ikuti terus episode-episode selanjutnya!

Jangan lupa klik tombol bintang yang ada di pojok bawah bagian kiri[]

Selamat membaca!!
______________________________________

Bab. 20 Janji

Janji setia, Tiara Andini.

"Waktu terus berjalan tahun demi tahun berganti, sebatas angka namun menuai harapan"

"Mengucap janji, menunggu seiring waktu, ditegur manis sesekali tapi sayangnya tak pernah terbalas"

"Harapan musnah hilang seketika, menjaga dan terus menanti hati yang salah"

•••

Laki-laki bertubuh besar mengenakan kaos polos warna putih berukuran oversize dengan celana training abu-abu, sibuk mengaduk teh yang ada didalam cangkir  atas meja makan. Ia memindahkan kaki kanannya lebih kedepan selangkah, tapi utara tidak sengaja menginjak barang. Menunduk kebawah ternyata ia menginjak sebuah kotak berukuran kecil memanjang warna merah. Menatapnya heran. Berfikir keras siapa yang meninggalkan kotak itu terlantar dibawah kolong meja makan. "Lebih baik aku ambil dan melihat dalamnya" ucap arya kepada dirinya sendiri.

Kotak merah itu telah ada digenggaman tangannya. Utara sedikit ragu. Tetapi ia harus membukanya, agar tau siapa pemilik dari kotak warna merah itu. Kedua mata utara terbuka lebar-lebar melihat sebuah testpack dengan dua garis merah ada didalamnya. Spontan utara langsung mendongak, terus menatap tajam ke sebuah kamar pertama yang ada dilantai atas.

"Kayla hamil?"

•••

Utara menaiki anak tangga satu persatu, membawa cangkir teh dan alasnya keatas. Membawakan teh untuk kayla yang sedang beristirahat di kamar, setelah kondisinya membaik. Ia sangat khawatir dengan kondisi kayla, apalagi saat sang istri jatuh pingsan didepan makam orang tuanya. Dari tadi wanita itu tidak mau keluar dari kamar.

Utara sangat perhatian ke kayla. Kini ia menunjukkan sikap siaga merawat, menjaga dan termasuk menyayangi kayla sebagai suami. Layaknya seperti para suami-suami diluar sana. Ia memberanikan diri membuka pintu kamar mereka langsung tanpa mengetuk.

Utara berhenti dan berdiri diujung pintu menatap sang istri yang berubah 180 derajat setelah kematian ibu tirinya. Kayla begitu kehilangan sosok ibu yang hebat, walaupun tidak terikat darah baginya nayla segala-galanya dari sosok seorang ibu. Meskipun bukan ibu dan anak kandung, mereka berdua masih terikat sebagai keluarga.

Karena hubungan mereka yang sebenarnya adalah tante dan keponakan. Kayla sempat kecewa saat mendengar, tio dan nayla bukan orang tua kandungnya melainkan tante dan om. Mereka berdua kakak dan kakak ipar dari toni ayah kandung kayla. Kedua orang tua kandungnya bersepakat menitipkan salah satu anaknya, untuk bisa dirawat tio dan nayla yang saat itu masih belum dikaruniai seorang anak sampai kayla tumbuh besar.

Sebelum memberitahu dan menjelaskan ke kayla, satu insiden menimpa bahkan sampai merenggut nyawa keduanya. Toni dan lisa mengalami kecelakaan mobil, mereka berdua tiada ditempat. Belum sempat menemui putrinya sebagai sosok orang tua kandungnya tetapi takdir tuhan berkata lain. Meski begitu mereka adalah sosok orang tua hebat, yang telah merawat dan mendidik anak-anak sampai tumbuh besar.

Bertepuk Sebelah Tangan: Cinta Untuk KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang