Bab. 17 Pahit

305 304 61
                                    

Hai sobat macha, kali ini kita bertemu kembali ikuti terus episode-episode selanjutnya!

Jangan lupa klik tombol bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri!

______________________________________

Bab. 17 pahit

Melawan restu, mahalini raharja.

"kebencian akan menenggelamkan ketakutan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kebencian akan menenggelamkan ketakutan"

•••

"Buat apa, anda kesini?" tanya kayla menyambung pembicaraannya lagi.

"Kamu dari mana, kakak tunggu kamu disini dari sore" jelasnya.

"Saya nggak peduli, buat apa anda kesini?" tanyanya mengulang pertanyaan yang sama.

Nathan menghela nafas berat, "kakak cuma mau jenguk utara" ujarnya.

Kayla melipat tangan di depan dada dengan bersamaan menatap nathan datar,  "nggak perlu!" ujarnya sedikit berteriak.

"Lagipula utara nggak butuh anda" sambungnya lagi.

Nathan tertawa kecil menertawakannya, "aku kesini cuma mau jenguk utara apa itu salah?" tanya nathan.

"Jelas salah, karena saya tidak akan  membiarkan siapapun termasuk anda untuk mengganggunya" ujar kayla tegas saat mendengar jawaban pria 23 tahun.

Nathan menghela nafas kesal ia juga kembali tertawa kecil menertawakan kebodohan yang dilakukan adiknya. "Kamu masih peduli sama dia?" tanya nathan ragu.

Kayla mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan, "emang kenapa?" tanyanya dalam kebingungan.

"Buat apa kamu peduli sama cowok brengsek kaya dia" ujarnya malas.

Berbalik kini kayla tertawa kecil penuh kepuasan, "anda masih peduli dengan saya?" tanyanya berbalik.

"Jelas karena aku kakak kamu!" seru nathan sedikit berteriak.

Wanita muda berusia 20 tahun ini mengkerutkan kedua alisnya, sambil menatap sang kakak dengan tatapan tajam bagai mata burung elang. "Itu dulu bukan sekarang" ujarnya.

"Maksud kamu apa?" tanya nathan bingung.

"Saya nggak punya kakak laki-laki yang brengsek seperti anda, bagi saya anda orang asing" katanya sambil melipat kedua tangannya didepan dada lagi.

Mendengarnya membuat nathan langsung menoleh ke sebelah kiri, terlihat dari kaca jendela transparan utara terbaring lemah dengan alat bantu pernapasan dan infus. "Apa bedanya aku sama dia?" tanya nathan menantangnya lagi.

Bertepuk Sebelah Tangan: Cinta Untuk KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang