Bab 6. Terkuak

450 488 16
                                    

Bab 6. Terkuak

"Aku akan pastikan bahwa kehidupan mu akan menderita!"

Seorang pria berada diruang kerjanya,ia sangat serius mengerjakan dan juga menanda tangani beberapa dokumen.

Didalam ruangan juga ada randy yang menunggunya untuk menyerahkan dokumen yang telah ditanda tangani.

Utara memberikan tiga dokumen sekaligus yang telah ia tanda tangani.

Pria yang masih berdiri didepan,menerima dokumen yang telah diberikan utara.

"Saya akan membawa dokumen ini kekantor untuk diproses kembali"ujar randy dengan utara.

"Tunggu,apa hari saya ada jadwal lain?"tanya utara dengan randy.

Mendengar nya, dengan cepat randy mengambil ponsel yang ada dikantong depan celana nya.

"Tidak ada,dari jam makan siang sampai sore hari"jelas randy setelah memeriksa jadwal kegiatan utara yang ada di ponsel.

Utara terdiam seolah-olah berfikir,lalu ia menganggukan sebagai jawaban.

"Ada yang ditanyakan sekali lagi pak?"tanya randy memastikannya.

"Bagaimana dengan kasus kematian kedua orang tua dan juga kakak kandung saya?"tanya utara kembali.

"Pengacara danendra menjadwalkan kembali untuk bertemu dengan anda,kembali membahas kasus kematian ini kembali"jelas randy pelan.

"Bilang dengan nya untuk bertemu saya diruang kerja,jangan biarkan orang lain tau tentang ini dan juga kosongkan semua jadwal kegiatan atau kantor siang sampai nanti malam.saya ingin bertemu dengan nya segera"jelas utara dengan randy lagi.

Pria itu mengangguk mengerti, dengan tersenyum tipis.

"Boleh saya pergi, untuk menyerahkan dokumen ini kekantor pusat"jelas randy meminta izin.

Utara hanya mengangguk sebagai jawaban,dan tersenyum tipis dengan randy.

"Terimakasih!"seru utara.

Randy hanya terdiam,lalu mengangguk mengerti dan pergi meninggalkan ruang kerja utara.

Sedangkan utara masih berada diruang kerja dengan melanjutkan dokumen yang harus ia kerjakan.

Tiba-tiba suara ketukan pintu dari luar terdengar ditelinga nya.

"Masuk!"perintah utara dengan orang yang ada dibalik pintu.

Mendengar suara utara dari balik pintu, gadis itu masuk kedalam ruang kerjanya.

"Aku ganggu ya?"tanya gadis itu merasa ragu.

Utara yang mendengar lalu menoleh kearah gadis yang ada didepan.

Ia tersenyum kepadanya senang dengan kehadiran.

"Gak ganggu,kenapa?"tanya utara ingin tahu.

Kayla berjalan pelan mencoba mendekat kearah utara.

Bertepuk Sebelah Tangan: Cinta Untuk KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang