Bagian 2

588 9 0
                                    

Kim mengendarai mobilnya menuju sebuah mansion mewah milik Kenzo mansion yang seperti nya tidak ditempati namun tetap terawat karena memang setiap hari di rawat dengan baik oleh para maids yang tinggal terpisah dari mansion. Mansion yang terletak di sebuah pegunungan yang tenang dan di kelilingi pemandangan yang menakjubkan.

"Kim, kau boleh pulang dan tolong kau matikan ponselmu aku tak mau kau dalam masalah, istirahat lah. " Perintah mutlak dari Kenzo yang tak mungkin di bantah Kim.

"Huff... Terserah kau sajalah. " Kim menghembuskan napas panjang dan memijit keningnya dan pergi meninggalkan mansion.

Kenzo mengajak wanita itu masuk ke dalam mansion dan mengajaknya untuk bersantai di bar kecil miliknya dan menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas yang berisi beberapa es batu.

"Ayo diminum... " Kenzo memberikan gelas berisi minuman beralkohol kepada wanita itu.

"Terima kasih tuan muda... " Jawab nya dengan suara yang sedikit bergetar.

"Tidak usah takut, santai saja. Oh ya siapa namamu? " Kenzo lupa menanyakan nama wanita itu sedari tadi karena saat perjalanan di mobil wanita muda itu terlihat kelelahan dan tertidur pulas sekali di dalam mobil.

"Nama saya Angeline tuan, " Jawab nya.

"Nama yang bagus Angeline. " Kenzo kembali meneguk minuman itu.

"Tuan bisa panggil saya Angel... " Pinta Angeline dan kembali meneguk minuman yang di tuangkan oleh Kenzo.

"Mengapa kau ada di tempat seperti itu? Siapa yang mengenalkan mu dengan felisha? " Kenzo semakin penasaran dengan wanita muda di hadapan nya ini yang kini sudah mulai terlihat mabuk berat.

"Hehehe...sebenarnya.. Hiks... Pacarku yang mengenalkan aku dengan mami felly dia menawarkan pekerjaan padaku,  hiks... Aku kira bekerja di tempat yang bagus dengan gaji yang besar, hiks... Tak tahu nya aku bekerja di tempat yang tidak pernah ku duga dan tak pernah aku inginkan. " Jawab nya dengan sesegukan.

"Maksud mu pacarmu menjual mu kepada felly? " Kenzo coba terus memancing kejujuran wanita itu saat mabuk.

"Tepatnya seperti itu... Hihihi. " Kali ini ia tertawa dan menatap wajah Kenzo.

"Aku tahu dari rose yang memberitahu ku. " Lanjut nya.

"Kenapa kau tidak melarikan diri? " Kenzo menatap jam sudah menunjukkan pukul 01.35 dini hari.

"Aku baru bekerja malam ini tuan dan juga aku butuh uang buat membayar sewa apartemen ku. " Jawabnya.

" Apa kau tinggal bersama orang tua mu? "Kenzo terus mencerca pertanyaan.

" Hiks... Orang tua ku sudah lama meninggal kan ku di panti asuhan sejak aku kecil. Sampai sekarang aku tak pernah mengetahui keberadaan nya. "Jawab nya dengan langkah gontai meninggalkan Kenzo.

" Hai, mau kemana kau? "Seru Kenzo.

" Aku mengantuk tuan tampan. Apakah kau mau tidur dengan ku? "Godanya.

" Kau mabuk berat biar ku gendong kau ke kamar. " Kenzo segera menggendong dengan gaya bridal style.

"Hihihi... Maafkan aku tuan tampan. Kau membeli ku memang untuk menikmati tubuhku bukan. " Kini Angel membenamkan wajahnya ke dalam dada Kenzo.

*******

Angel melepaskan seluruh pakaiannya dan ia berjalan menghampiri Kenzo yang masih tertegun menatap pemandangan di hadapan nya. Seorang wanita muda tanpa sehelai benang pun menggoda nya.

"Kenapa Anda diam saja tuan? Apakah tubuhku ini tidak bagus yah? " Angel pura-pura merajuk.

"Jangan coba menggodaku nona cantik. " Kenzo mulai terpancing.

The Pretender (Love Is Choice) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang