Bagian 16

171 3 0
                                    





"Hai, apa yang akan kau lakukan padaku? " Seru rain saat tubuhnya terhempas di hadapan tony.

"Hai, apa yang kau lakukan pada tamu ku? " Teriak tony. Saat melihat rain tersungkur di hadapan nya.

"Maafkan anak buah ku rain. " Ujar tony.

"Siapa kau? Kenapa aku di bawa kesini? " Rain kebingungan melihat keadaan sekitar.

"Tenanglah dulu. Duduk lah dulu. " Tony coba menenangkan rain.

"Oke, sekarang langsung saja apa mau mu? " Rain menatap tony.

"Aku butuh sedikit bantuan mu. " Tony menyulut cerutu nya.

"Apa? "

"Oh ya sebelum nya aku ingin memperkenalkan diriku, namaku Tony kau bisa panggil aku tuan Tony. " Ujar nya.

"Oh, pantas saja aku seperti mengenalmu bukankah kau salah satu pengisi acara yang diadakan oleh Michelle? " Terka rain.

"Betul sekali... Ingatan mu tajam, mungkin juga kau masih ingat bagaimana suami Michelle menjebloskan mu dalam penjara. " Tony menghembuskan asap cerutu nya.

"Aku mulai tertarik dengan arah dari pembicaraan ini? " Rain tersenyum sinis.

"Syukur lah jika kau mulai mengerti. Aku ingin kau membawakan Michelle untuk ku. " Tony langsung menjelaskan maksudnya.

"Hahaha, cukup menarik asalkan cocok dengan nilai yang kau transfer ke rekening ku. " Rain meminta pembayaran kepada Tony.

"Sebutkan saja nominal nya. Dan juga aku akan memberikan beberapa anak buah ku untuk mengawal mu. " Jawab Tony.

"Terima kasih tuan, akan aku kirim nomor rekening ku kepada mu. Untuk sekarang aku ingin beristirahat dulu. Karena aku baru saja menghirup udara segar. Namun anak buah mu langsung membawaku kesini. " Ujar rain.

"Maafkan atas kelancangan anak buahku. Dan Terima kasih atas kerja sama nya. " Jawab Tony.

Rain meninggal kan ruangan Tony. Ia akhirnya bisa balas dendam kepada Kenzo yang telah menjebloskan nya ke dalam penjara.

*******

"Wah, nyonya perut mu semakin besar. " Goda Stephanie.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku nyonya panggil aku kakak. " Michelle cemberut.

"Ya, baiklah kakak. " Jawab nya.

"Apa terlihat jelek yah, jika perutku gendut? " Michelle memperhatikan perutnya.

"Tidak, kakak terlihat seksi kok. " Goda Stephanie lagi.

"Ah, kau sedang berbohong yah? " Tuduh Michelle.

"Tidak, kakak kenapa kau jadi sangat sensitif sekali? " Stephanie mengambilkan susu buat Michelle.

"Entahlah belakangan ini aku merasa jadi lebih sensitif terhadap hal-hal yang tidak penting. " Michelle menghabiskan susu nya.

"Mungkin bawaan bayi saja, kak. " Ujar Stephanie.

"Mungkin, oh ya apa kau sudah makan? " Tanya Michelle.

"Sudah kak, "

"Hehehe, ayolah sekarang kau temani aku makan. " Rengek Michelle.

"Jangan bilang kakak minta aku juga harus ikut makan. " Hardik Stephanie.

"Hahaha, yah... Tentu kau juga harus ikut makan. Karena ini keinginan keponakan mu. " Michelle mengelus perutnya.

"Kakak, aku sedang menurunkan berat badanku agar aku bisa lebih cepat dalam bergerak. " Jawab Stephanie.

The Pretender (Love Is Choice) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang