Author pov
5bulan setelah kepergian Erga.
Nami memilih tinggal jauh dari semuanya, di villa milik keluarganya dibali.
agak jauh dari kota, disana Nami bisa menenangkan masalah hidupnya, butik sepenuhnya dikelola Fitri, tapi Nami masih menjadi pemiliknya.
bahkan Nami tidak memiliki ponsel demi menjaga pikirannya, hari-harinya hanya di isi dengan mengajar anak-anak menggambar dan bernyanyi lalu pulang ke villa.
entah kehidupan macam apa yang sedang Nami jalani, yang jelas dia sudah tidak punya tujuan lagi.
Tok!! tok!! tok!!
suara ketukan pintu villa. Nami yang sedang menanam bunga ditaman villa itu pun bergegas membuka pintu.
"Assalamu'alaikum" ucap seseorang dari balik pintu.
"Wa'alaikumsalam Mikaa.. Junaa.." ucap Nami saat melihat adik-adiknya yang datang.
"Kakak.. apa kabar?" tanya Mika.
mereka saling memeluk.
"baik, kalian gimana?"
"baik kak.."
"yaudah masuk-masuk"
Nami mengajak Juna dan Mika untuk masuk villa.
setelah berganti mandi dan berganti pakaian Mika dan Juna mencari Nami.
Nami sedang membuat makanan untuk Mika dan Juna.
mereka pun makan bersama.
Nami menanyakan kabar Unda dan Yayah, Mika menjawab mereka semua baik-baik saja.
setelah selesai makan, Mika memaksa untuk mencuci piring, awalnya Nami menolak karena Mika pasti lelah, tapi Juna mengajak Nami untuk berbicara.
"ada apa Jun?" tanya Nami penasaran.
"aku ga tau ini penting atau egk, tapi aku rasa Kakak perlu tau"
"apa sih Jun?"
"seminggu yang lalu istri Kak Sakti meninggal Kak"
"haahh?? Dara? Innalillahiwainnailaihi rojiun"
"sebulan lalu setelah ngelahirin anaknya, istri Kak Sakti langsung koma, dan seminggu yang lalu meninggal dunia"
Nami meneteskan air mata yang sudah lama dia tahan agar tidak turun, setelah Erga meninggal selalu menangis, meskipun dia tidak ingin menangis air mata itu turun begitu saja, sampai Nami bertekad untuk ikhlas dan tidak menangisi Erga lagi.
"aku ga pengen liat Kakak nangis lagi, maaf udah buat Kakak nangis" Juna merasa bersalah.
Nami tersenyum dan menghapus air matanya.
"ga kok, Kakak ga nangis"Juna memeluk Nami.
Mika datang dan ikut memeluk Juna dan Nami.
.
.
.
.
.
.ke esokan harinya
Nami pov
hari ini aku pergi kebandung, bagaimanapun juga aku harus mengucapkan belasungkawa langsung pada Sakti.
saat Erga pergi Sakti dan Dara ikut menemani aku.
aku sudah sampai didepan rumah Sakti.
setelah membunyikan Bell ART Sakti membuka kan pintu.
"silahkan duduk mba, saya panggilin Bapak Sakti dulu" ucapnya.
aku mengangguk.
aku melihat rumah Sakti yang sangat besar namun sepi, terasa sekali hilangnya sosok wanita periang seperti Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terakhir Namiraa [COMPLETE]
RomanceNamiraa adalah seorang designer pakaian. karirnya cukup mulus dengan banyaknya butik yang ingin bekerja sama dengannya. Dan dia memiliki kekasih bernama Sakti yang mencintainya. Sakti adalah lelaki yang sempurna. Tampan,mapan dan baik. Namun apakah...