4

583 35 2
                                    

Sakti PoV

"apa keluhannya ibu?" tanyaku pada seorang pasien yang baru saja masuk ruanganku.

Dia mengerutkan dari, tidak suka dengan sebutanku tadi.

"emm.. Keluhannya apa mba?"

"saya seperti gampang lelah dan tidak nafsu makan dok" jawabnya.

"emm.. Baik.. Coba baring dulu ya bu.. Eh mba.."

Dia menurutiku dan berbaring di tempat pasien yang sudah disediakan.

Aku mulai memasang stetoskop dan memeriksanya. Terdengar seperti ada cairan di paru-parunya.

"baik mba.. Nanti dibantu suster untuk keruang rawat inap yaa" ucapku

"rawat inap? Saya kenapa dok?"

"belum pasti mba.. Tapi kami akan memeriksanya dengan teliti.. Makanya mba harus rawat inap dulu disini yaa.."

"tapi saya harus latihan untuk olimpiade.." keluh gadis itu.

Aku kembali melihat datanya. Dan ternyata dia adalah atlet, atlet Rhythmic Gymnastic.

"lalu.. apa Anda akan mengikuti olimpiade dengan kondisi seperti ini?" tanyaku menegaskan.

Dia tidak menjawab. Dia turun dari kasur pasien.

"sus.. Tolong antarkan mba ini keruang rawat inap" perintahku pada suster diruanganku.

"baik dok"

Gadis itu sedikit membungkuk memberi salam atau mengucapkan terima kasih mungkin. Entahlah. Dia sudah keluar dari ruanganku.

Dia adalah pasien terakhirku hari ini. Aku menghela nafas panjang. Kasihan juga kalau gadis yang masih muda seperti dia harus sakit ginjal.

Ah sudahlah.. Namanya manusia pasti bisa sakit bisa sehat.

.

.

.

.

.

Aku duduk di kafe depan rumah sakit, menikmati secangkir kopi yang sudah mulai dingin. aku memang hanya duduk diam sambil sesekali menyeruput kopi dan memainkan posel selama 1 jam.

entah apa yang merasukiku?

aku hanya ingin bersantai saat ini tanpa memikirkan apapun. 

30menit yang lalu aku mengirim pesan pada kekasihku, Nami. namun dia belum membalas. aku menanyakan apa semalam dia pulang dengan aman. aku memang baru menanyakan kabarnya. karena semalam sehabis operasi, paginya aku langsung praktek di poli.

lelah sebenarnya, tapi aku tidak ingin pulang.

"wooeee..wooeee... galau yaa?" tiba-tiba seseorang duduk dikursi sebrangku.

"lo kok udah balik?" tanyaku. ternyata itu Ares temanku yang juga bekerja sebagai dokter UGD.

"belom kok.. cuma pengen ngopi aja"

"oh"

"lo kenapa berantakan banget mukanya? galau beneran?"

"iya,, galau gue"

"ngapa?"

"ini pak kopinya" ucap pelayan menaruh kopi pesanan Ares.

"iya, makasih" sahut Ares pada pelayan itu, dan pelayan itu pun pergi.

"gimana? gimana?" tanya Ares melanjutkan pertanyaannya tadi.

"gue bingung Res,, kayanya Nami pengen kejelasan dari gue"

Cinta Terakhir Namiraa [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang