10

474 31 0
                                    

2tahun setelah perpisahan Nami,Sakti dan Erga.

Nami pov

"bulan ini penjualan kita meningkat drastis Na" ucap Fitri dari balik sambungan telfon, tak kuasa menahan gembiranya.

Sejak aku pergi memang Fitri yang aku percaya memegang perusahaan. Dan juga karyawanku yang biasa membantuku mendesign, dia yang menjadi designer sekarang. Tapi tetap dengan persetujuanku, jadi mereka mengirim contoh gambarnya dan aku yang setuju/tidak setuju itu diluncurkan.

Aku tinggal di desa pinggiran kota yogyakarta setelah pulang dari liburan ke korea saat itu.

Aku tinggal sendiri. Di salah satu kontrakan didesa ini. Karena kalau aku menyewa rumah pasti akan sepi dan menyeramkan untuk aku sendiri. Aku terbiasa hidup dengan banyak orang. Terasa aneh saat pulang tidak ada siapa-siapa. Tapi cukup menyenangkan.

Tidak banyak yang kulakukan. Aku hanya melakukan pekerjaan sosial di desa terpencil ini.

Kadang aku membantu menanam sayuran, kadang juga membantu anak-anak belajar membaca dan mengaji, atau bahkan mengantar orang sakit kepuskesmas atau rumah sakit dikota, dan juga membuat baju sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu.

Hanya seperti itu. Tapi menyenangkan melihat mereka bahagia.

"Alhamdulillah kalo gitu.. Aman aja kan kantor?" aku menyahut omongan Fitri sambil memasak.

"aman.. Lo kapan balik sih?"

"kenapa? Lo kangen gue yaa?"

"banget gue kangen banget.. Eh tapi si cowok itu udah lama gak keliatan duduk depan kantor lagi"

Fitri memang pernah cerita sejak aku pergi Erga selalu duduk di depan kantor setiap malam.

"bagus lah.. Berati kan dia udah bahagia"

"gila emang lo yaa.. Bikin anak orang pada patah hati"

"iya.. Gue dosa banget pokoknya sama mereka"

"tapi yang gue tau lo juga patah hati kan.. Lo suka kan sama si cowok itu"

"siapa?"

"yang itu yang duduk di depan kantor kalo malem.. Masa iya Sakti"

"siapa tau lo nanyain Sakti"

"emang lo tau Sakti dimana?"

"Enggak sih"

"balik ke pertanyaan gue.. Lo suka kan sama si cowok CEO itu"

"entahlah.. Gue juga gak tau"

"pasti lo terpesona gara-gara pertama kali liat CEO suka pake kaos kan"

"apaan sih lo"

"ngaku deh.. Udah gak bisa bohong lo sama gue"

"udah dulu yaa.. Masakan gue udah mateng.. Gue mau makan"

"gue kaget banget sih lo sekarang bisa masak"

"yaa dimakan sendiri ini.. Gak enak yang penting kenyang"

"aduhh.. Gue gak bakal mau deh nyicipin masakan lo lagi.. Kapok gue pas camping dulu"

"hahahaha masih inget aja lo"

"inget lah.. Itu kenangan terburuk gue nyicipin masakan lo"

"wkwkwk! Kurang ajar lo! Yaudah gue makan dulu"

"oke.. Selamat makan sendiri dan tidur sendiri yaa.. Gue mau bobok sama my husband" ejek Fitri.

"kampret lu! Assalamu'alaikum" aku tersenyum mendengar ejekan Fitri yang memang kenyataan itu. Lalu memutus sambungan telfon.

Cinta Terakhir Namiraa [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang