1. Sebuah Sapaan

933 77 3
                                    

Seorang gadis berusia 6 tahun tengah menunggu seseorang di lorong sekolah akademi ninja Konoha. Namun seorang laki-laki lewat di depannya dan menarik perhatian gadis kecil itu.

Gadis kecil ceria itu dengan ramahnya menyapa laki-laki dingin dan cuek yang melewatinya tadi.

"Kau itu Uchiha Itachi, benarkan?" tanya gadis kecil berambut coklat panjang itu pada laki-laki di hadapannya. Dengan senyum tipis di wajahnya yang memancarkan aura kehangatan dalam dirinya.

"Iya" jawab Itachi sambil menatap gadis yang bertanya padanya. Ia merasakan aura hangat pada diri gadis itu dan itu membuatnya merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.

"Aku juga berasal dari klan Uchiha"

"Kau, juga?"

"Namaku Uchiha Izumi. Aku dari kelas sebelah"

"Lalu?"

"Jalan pulang kita searah, bukan?"

"Hanya ada satu kediaman Uchiha, tentu saja jalan kita searah"

"Kau, mau pulang bersama?

"Maaf, aku sedang buru-buru"

Itachi pergi meninggalkan gadis itu sendirian di lorong akademi ninja Konoha. Ia sedang terburu-buru karena ingin latihan dengan serius bersama temannya, Uchiha Shisui.

Gadis itu menatap punggung Itachi yang berlalu pergi meninggalkannya. Bukannya marah karena ditinggalkan begitu saja, ia malah mengukir senyum manis di wajahnya.

"Aku tahu, pasti Itachi anak yang baik. Hanya saja ia terlalu serius dalam mengejar tujuannya" batin Izumi.


Izumi menengok ke samping karena merasa ada yang menyentuh pundaknya. Ia pun memberikan senyuman manis kepada orang itu.

"Izu, ternyata kamu disini. Kami tadi mencarimu"

"Iya, aku menunggu kalian disini. Kalian pergi kemana?"

"Tadi aku mengembalikan sesuatu pada seseorang"

"Oh, begitu"

"Ini bukumu, Izumi. Ceritanya bagus, aku suka" gadis lainnya menyodorkan sebuah buku pada Izumi.

"Begitukah? Aku senang kau menyukainya, Suzu"

"Buku apa itu, Izu? Apakah ceritanya menyenangkan?"

"Aku tidak bisa menjelaskannya. Kau harus membacanya jika ingin tahu isinya"

"Aku hanya ingin mendengar ceritanya darimu, Izu" dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

"Mungkin, aku akan menceritakannya lain kali, Yumi" dengan senyum tipis di wajahnya.

"Hmm" masih dengan wajah cemberutnya.

"Cerita di buku tidak akan menarik lagi jika diceritakan, itu sebabnya kau harus membacanya, Yumi" sahut Suzu membenarkan perbuatan yang dilakukan Izumi.

"Iya"

"Kau tidak perlu cemberut seperti itu, Yumi. Lain kali aku akan menceritakan sesuatu yang lebih menarik, bagaimana?" sambil menatap sahabatnya dengan senyum hangat yang terukir di wajahnya.

"Baiklah" dengan senyum tipis di wajahnya.

Izumi melingkarkan dua tangannya di masing- masing tangan sahabatnya. Ia tersenyum hangat sambil menatap bergantian pada kedua sahabatnya.

"Ayo, pulang" sambil berjalan pelan, tanpa melepaskan tangannya dari kedua sahabatnya.

*Terinspirasi dari novel Itachi Shinden

* Beberapa nama tokoh hanya karangan author.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang