Selama beberapa hari Itachi memikirkan apa maksud dari tulisan yang ia baca dari buku harian Izumi, namun ia masih belum bisa menemukan makna sesungguhnya dari tulisan tersebut. Ia hanya bisa berasumsi makna dari tulisan itu, yaitu terjadi hal yang buruk pada Uchiha Miyoko dan bangkitnya mangekyo sharingan. Tapi itu terjadi pada Izumi? Bukankah itu terlalu menyakitkan, baginya itu sulit dibayangkan terjadi pada gadis seperti Izumi, karena membayangkannya saja sudah membuat hatinya sakit.
Namun karena tak kunjung menemukan jawaban atas pertanyaan dibenaknya. Itachi memutuskan berhenti sejenak memikirkan hal tersebut dan menenangkan dirinya agar lebih tenang dan ia juga tidak ingin membuat Izumi khawatir. Sejauh yang ia lihat, Izumi cukup peka terhadap perasaan seseorang. Ia khawatir Izumi menyadari ada sesuatu yang ia pikirkan apalagi itu berkaitan dengan gadis itu.
Dengan niat menenangkan pikirannya, Itachi memilih untuk menikmati suasana di taman yang masih lumayan pagi. Ia pun mendudukkan dirinya di bangku taman dan menikmati pemandangan di sana sambil menghirup udara pagi.
Baru beberapa menit ia menikmati suasana di sana. Tiba-tiba terasa sebuah tangan menepuk pundaknya. Ia pun langsung menoleh ke arah orang tersebut.
"Ada apa, Shisui?" Melihat orang yang sudah ia anggap seperti saudara laki-lakinya Itachi refleks bertanya. Karena ia yakin bahwa pasti ia punya sesuatu yang ingin ia sampaikan pada dirinya.
"Pagi sekali kau sudah keluar hari ini?" ucap Shisui dengan ekspresi heran di wajahnya.
"Benar, lalu kenapa kau juga ada di sini? Tanya Itachi lagi, karena merasa belum mendapat jawaban dari Shisui.
"Aku hanya merasa bosan di rumah, jadi aku memutuskan untuk keluar"
"Hanya itu?" ucap Itachi lagi, menurutnya ada hal lain yang membuat Shisui kemari, namun ia tidak tahu itu apa.
Shisui diam sejenak dan menatap Itachi sebentar. Ya, memang sepertinya ia tidak bisa menyembunyikan tujuannya dari seseorang yang sudah seperti adiknya itu.
"Bagaimana kalau kita berlatih seperti dulu. Aku menghilangkan rasa bosanku dan kau buat dirimu untuk lebih santai agar tidak berpikir berlebihan"
Mendengar jawaban dari Shisui, Itachi bisa mengerti bahwa tujuan dari Shisui kemari untuk membantu dirinya. Sepertinya ia tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari laki-laki itu, karena ia memang terlalu mengenal dirinya.
"Baiklah, aku setuju"
"Keputusan yang bagus"
"Tapi aku sedang tidak membawa senjata apapun, bagaimana?"
"Tenang, aku sudah membawanya dan tentunya aku juga membawa untukmu juga Itachi"
Dengan percakapan tersebut, Shisui dan Itachi pun melakukan pertarungan berdua. Sedikit nostalgia dengan masa lalu. Dimana dulu mereka juga sering melakukan pertarungan ini. Tentunya dengan tujuan yang berbeda, dulu Itachi melakukannya untuk mengasah kemampuannya tapi sekarang ia melakukannya lebih untuk bersenang-senang.
Terhanyut dalam pertarungan, tanpa mereka sadari pertarungan mereka mulai sengit. Entah itu dari pertarungan senjata atau dengan jurus masing-masing. Tentu saja, kemampuan mereka yang di atas rata-rata membuat pertarungan ini sulit berakhir.
Pertarungan mereka terus berlanjut, dalam sembilan kali pertarungan yang dilakukan, Itachi mendapat empat kemenangan dan Shisui lima kemenangan. Sungguh selisih yang sedikit, saat mereka mau melakukan pertarungan yang ke sepuluh dan akan menjadi pertarungan yang tersengit. Entah mengapa Itachi dan Shisui merasakan bahwa mereka tidak bisa melakukan ninjutsu.
"Izumi!!"
Namun sepersekian detik mereka mendengar sebuah teriakan dari sisi lain mereka. Hal tersebut sontak membuat atensi Shisui dan Itachi tak lagi dalam pertarungan. Shisui menoleh ke arah sumber suara yaitu, Uchiha Miyoko dan Itachi menoleh ke arah objek yang dimaksud.
Itachi sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Gadis itu, matanya sedang mengaktifkan sebuah pola istimewa seperti jarum tipis dengan posisi tegak dan juga mendatar. Shisui juga menoleh ke arah sana dan juga terkejut mengetahui hal tersebut.
"Izumi, Mangekyo Sharingan" batin Itachi dengan hati yang terkejut.
Gadis tersebut langsung menutup matanya, ia terlihat meremas bagian dadanya seakan-akan menunjukkan bahwa hatinya terasa sakit. Gadis itu dengan secepat mungkin langsung meninggalkan tempat tersebut, dan lebih tepatnya mungkin meninggalkan mereka yang melihat dirinya.
Itachi tanpa pikir panjang, ia langsung menyusul kemana Izumi pergi. Ia bisa merasakan bahwa pikiran gadis itu sekarang pasti sedang kacau dan hatinya sedang tidak baik-baik saja.
...
Itachi telah sampai di daerah danau tidak jauh dari kediaman klan Uchiha. Ia memutuskan pergi ke sini karena menurutnya Izumi pasti butuh tempat terdekat yang tenang dan sunyi serta tidak terlalu banyak dikunjungi orang. Dan ini adalah tempat yang tepat.
Dan benar saja, Itachi bisa melihat gadis itu sedang duduk di jembatan kecil yang ada di danau tersebut. Ia pun langsung mendekat ke arah gadis tersebut.
Tiba-tiba terlihat tubuh gadis tersebut seakan mau jatuh, Itachi dengan sigap langsung menangkap tubuhnya.
Gadis bermata coklat gelap itu menatap ke arah Itachi dengan tatapan sayu dan ekspresi wajah yang tidak bisa dijelaskan. Ia hanya menatap sebentar lalu kembali memejamkan matanya. Itachi membiarkan gadis itu tetap ada di dalam dekapannya. Ia ingin menemani dan menjaga gadis yang ia cintai agar ia kembali membaik seperti biasanya. Melihat ia seperti ini membuat hatinya juga ikut sakit.
Itachi tetap menemani Izumi, walaupun tidak ada pembicaraan di antara mereka dan ia juga melihat sesuatu yang cukup mengejutkan.
...
Shisui memutuskan untuk tetap berada di tempat, ia langsung mendekat pada Uchiha Miyoko saat melihatnya menangis dan juga bereriak. Ia berusaha untuk menenangkan kekasihnya. Bukannya ia tidak khawatir dengan Izumi apalagi tadi ia melihat adiknya itu mengaktifkan mangekyo sharingan, tapi menenangkan kekasihnya juga penting. Ia yakin bahwa Itachi bisa melakukannya.
Shisui terus mengelus punggung Miyoko dan juga mengatakan kata-kata yang menenangkan agar kekasihnya tersebut bisa rileks dan berhenti menangis. Jujur itu juga membuat hatinya sedih.
Akhirnya tangisan Miyoko mereda dan gadis itu sudah mulai rileks. Maka Shisui memutuskan untuk bertanya bagaimana perasaan kekasihnya sekarang.
"Bagaimana Miyoko, kau sudah membaik?"
"Iya, aku sudah lebih baik"
"Baguslah, kalau begitu"
Miyoko menatap Shisui masih dengan tatapan sedih namun juga bercampur ragu-ragu. Ia ingin mengatakan sesuatu padanya tapi bingung juga.
"Shisui..."
"Iya kenapa, Miyoko?" ucap Shisui selembut mungkin agar kekasihnya merasa aman dan juga tenang di dekatnya.
Miyoko menghela nafasnya sejenak. Lalu kembali berkata sesuatu.
"Tadi Izumi..., Itu karena aku"
*Terima kasih karena telah berkenan membaca dan memvote cerita ini😄. Silahkan jika ingin berkomentar, kritik, atau pun saran. Semoga cerita ini dapat menghibur dan dinikmati.
*Chapter ini original story dari author. Maaf kalau ada bagian cerita yang tidak nyambung atau sulit dipahami. Author kurang pandai bikin adegan pertarungan, jadi tidak dibikin detail. Semoga bisa dimaklumi🙏🏻
*Maafkan author kalau updatenya lama, soalnya nulisnya pas ada inspirasi dan niat aja😅. Sorry juga kalau chapternya agak kepanjangan😄
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanficDua orang anak kecil saling bertemu selayaknya anak kecil pada umumnya. Saling merespons namun berbeda maksud, begitulah respons alami mereka. Dan mereka bertemu kembali dalam situasi yang berbeda, situasi yang kurang bagus. Namun nyatanya ini adala...