11. Penghormatan

322 46 3
                                    

Seperti biasa sore hari terlihat tenang dan damai, biasanya Izumi akan menikmati keindahan disekitarnya agar ia tidak merasakan waktu yang ia habiskan menuju rumahnya. Namun sore ini sepertinya berbeda, karena ia mengambil jalan yang berbeda dan fokus menuju satu tempat yang akan ia datangi.

Setelah beberapa menit ia pun sampai di tempat yang menjadi tujuannya. Ia mengeluarkan mantel berwarna hitam dari tas selempangnya lalu mengenakannya, tak lupa ia juga mengeluarkan beberapa tangkai bunga lily berwarna putih dan mengikat rambut panjangnya itu. Ia menatap nama yang tertera di depannya.

Izumo Tenma

Izumi sekarang berada di pemakaman desa Konoha. Ia merasa sedikit sedih karena lagi-lagi ia harus kemari karena kehilangan seseorang. Namun ia tidak ingin terlarut dengan kesedihannya, karena tujuannya kemari bukan untuk bersedih melainkan menyelesaikan yang belum sempat ia katakan dan juga sebagai penghormatan terakhirnya kepada seniornya itu.

"Hai, Kak Tenma. Ini aku Izumi, aku kemari ingin mengunjugi kakak. Maaf, aku baru bisa kemari"

Izumi terdiam sejenak tanpa mengalihkan pandangannya dari makam seniornya itu. Ia menatap dengan tatapan sendu, namun senyum tipis yang tulus terukir di wajahnya. Ia lalu melanjutkan kembali kata-katanya.

"Kakak tahu, aku senang bisa bertemu dengan kakak walaupun pertemuan kita sangat singkat. Aku tahu pertemuan kita diawali dengan cukup buruk, tapi setidaknya aku dan kakak sudah memperbaikinya"

"Kak, apa pun yang pernah kulakukan atau kukatakan pada kakak yang membuat kakak terluka, tolong maafkan aku. Kakak tahu bukan, bahwa aku hanyalah gadis kecil dan tentu saja aku bisa melakukan kesalahan jadi apa pun itu tolong maafkan aku, ya. Dan aku juga memaafkan kak Tenma apa pun kesalahan kakak, entah itu perkataan, perlakuan, dan hal lainnya. Tenang saja kak Tenma jika itu padaku kakak tidak pernah melakukan kesalahan apa pun. Jadi, kakak tidak perlu meminta maaf apa-apa padaku"

Izumi berjongkok sambil mengusap makam seniornya itu. Ia meletakkan bunga lily yang ia bawa. Sambil melihat nama seniornya senyum tipis terukir di wajahnya, senyum penuh ketenangan yang mampu memberi rasa tenang dan damai bagi siapa saja yang melihatnya.

"Kalau begitu tenanglah, kak Tenma. Berbahagialah dimana pun kakak berada sekarang, jangan terlalu khawatir tentang orang-orang yang kakak sayangi. Selamat tinggal kak Tenma, berbahagialah dan damailah disana, kak. Aku Izumi temanmu mendoakanmu disini. Aku pergi dulu, kak"

Izumi pun berdiri dan melangkah pergi meninggalkan pemakaman desa Konoha. Namun langkahnya terhenti karena dua orang laki-laki yang ia kenal memanggil namanya.

"Izumi, kau kemari?"

"Kau mengunjungi siapa di sini, Izumi?"

"Hai kak Hagiri, kak Katsura. Aku kemari untuk mengunjungi makam kak Tenma"

"Kau sudah tahu tentang kematian Tenma, ya?"

"Iya, kak Hagiri. Kakak ingin berkunjung ke makan kak Tenma juga, kan?"

"Benar, Izumi. Apa kau mau menemani kami berdua masuk ke dalam?"

"Tidak apa, kak Katsura. Kakak berdua masuk saja, hari sudah mulai senja aku harus pulang karena pasti ibuku sudah menunggu"

"Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa, Izumi" kedua senior Izumi melambaikan tangannya pada Izumi.

"Sampai jumpa, kak" Izumi balik membalas lambaian kedua seniornya itu.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang