(63) Surprise

909 119 18
                                    

Happy Reading ❤

***

Wanita itu berdiri di ambang pintu, memperhatikan aurel yg sedang salat. Hatinya semakin merasa bersalah. Dan apa yg dikatakan sohwa kemarin benar adanya. Kita tidak bisa menilai agama seseorang dari penampilannya. Kita tak tahu amalan apa yg ia lakukan dibelakang manusia.

Aurel baru saja menyelesaikan salatnya, dan ia langsung berbalik melihat siapa yg datang ke kamarnya.

Saat tau siapa yg datang, aurel terlihat kaget, ia diam mematung. Seperti tak percaya tentang keberadaan seseorang yg berada dikamarnya sekarang.

"Boleh umi masuk?" tanya ibu geni sambil tersenyum pada aurel.

"Ah eh um-umi boleh umi masuk aja gapapa" kata aurel tergagap.

Lalu ibu geni langsung masuk dan aurel mempersilakan beliau duduk di sofa kamarnya.

"Kamu gimna kabarnya?"

Aurel diam sambil terus memandangi ibu geni. Kaget? Iyalah masa ngga wkwk.

"Gak usah kaget gitu" katanya sambil terkekeh.

Aurel menggaruk tengguk lehernya yg tak gatal sambil tersenyun malu. Ia sangat heran knpa tiba2 umi atta ada disini? Dan sikapnya...sedikit aneh.

"Emmm umi kok tiba2 ada disini?"

"Kenapa? Kamu gak suka ya umi disini?"

Aurel menggeleng cepat.

"Ngga ngga, maksud aku bukan gitu"

"Ada yg mau umi bicarakan sama orangtua kamu"

Tiba2 jantung aurel berdegup tak karuan. Jujur ia sedikit... ge-er. Tapi no no no. Aurel tak boleh berharap  terlalu jauh. Nanti ia kecewa. Apalagi mengingat sikap umi atta yg kemarin2, meski sekarang sedikit berbeda.

"Kalo boleh tau, bicara apa ya umi?"

Namun umi atta hanya terkekeh.

"Nanti kmu juga tau"

Jantung aurel semakin tak karuan. Antara penasaran, khawatir, takut, dan nervest. Semuanya beecampur. Pikirannya mulai berkelana, apa yg ingin mereka bicarakan?

"Aurel" panggil umi atta yg membuat aurel kembali terfokus.

"Iya umi?"

Tanpa disangka umi atta memeluk aurel tiba2. Aurel semakin kaget namun ia membalas pelukan ibu geni itu dengan sedikit ragu.

"Umi mau minta maaf sama kamu atas perlakuan umi yg keterlaluan ke kamu, umi sadar umi salah. Umi ngerasa bersalah baik sama kamu ataupun anak umi. Maafin umi yaa. Umi bner2 minta maaf" kata umi atta dengan nada bersalah.

"Eh iya umi gapapa, aku udah maafin umi bahkan sebelum umi minta maaf. Aku ngerti umi pasti cuma pengen yg terbaik buat anak umi"

"Sekali lagi umi minta maaf ya aurel, umi gak tau harus gimna supya rasa bersalah umi hilang"

"Udah umi gapapa, lupain aja, aku juga baik baik aja kok"

Lalu mereka melerai pelukannya.

"Terimakasih ya aurel, udah maafin umi. Umi sekarang semakin sadar bahwa kmu anak baik"

Aurel tersenyum tuluss.

"Ohiyaa apa kamu cerita ke orangtua kmu tentang apa yg terjdi disana antara umi sama kamu?"

Aurel sedikit kaget mendengar pertanyaan itu. Tak pernah terpikir oleh aurel jika umi atta bisa menanyakan hal itu.

Lalu aurel menggeleng pelan.

Atta-Aurel (AHHA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang