(56) Meet you

605 97 27
                                    

Hai (:
Jangan pada emosi dong wkwk namanya juga cobaan hidup perhaluan apa saja bisa terjadi.
Tapi kalian tenang aja, cerita ini bakalan sesuai judulnya kok (:
Happy Reading❤

***

Tak terasa segala persiapan lamaran aurel dan rassya sudah dipersiapkan dengan baik, lamaran ini diadakan dirumah aurel besok malam yg di dekorasi menjadi tempat yg begitu indah, namun dilaksanakam secara tertutup hanya keluarga dan kerabat dekat saja yg datang, sesuai dengan permintaan aurel.

Aurel yg kini sedang berada dikamarnya, ia sedang duduk dikursi rias sambil memandangi cincin ungu yg sudah terlepas karena sebentar lagi akan tergantikan oleh cincin baru. Sejujurnya berat sekali untuk melangkah kedepan, aurel masih ragu dengan keputusannya, ia terus berusaha meyakinkan tapi ia kesulitan, matanya kembali basah saat mengingat masa2 bersama atta. Seorang pria yg bisa mebuatnya bahagia dengan hal2 sederhana.

Tiba2 seseorang membuka pintu kamar aurel, membuat ia segera menghapus air matanya dan buru2 menyimpan cincin bermata ungu itu.

"Kak kamu lagi apa?"

"Eh bun, ngga aku gak lagi apa2"

"Temen kamu uda diundang semua?"

Aurel terdiam, ia blm memberitahu temannya satupun, karena yg mereka tahu aurel dan atta masih baik2 saja. Ini penyebab aurel ingin mengadakan lamaram secara tertutup.

"Belum bun ini aku baru mau ngasih tau"

"Yauda, kamu istirahat aja kak biar bunda yg atur semua"

Aurel menganguk, setelah itu ashanty pun beelalu.

Aurel yg tadi duduk kini berdiri dan berjalan menuju kasurnya, ia duduk ditepi kasur dn segera meraih ponsel. Sebelum mengetikan sesuatu di ponselnya aurel mengehla nafas berat. Apa teman2nya harus datang?
Aurelpun segera memberitahu pada teman2 dekatnya, lewat chat. tak lama handphonenya ramai, pasti temann temannya kaget dan bertanya banyal hal, namun aurel membiarkan sajq, ia malas menjawab ribuan pertanyaan dari teman2nya yg kebingungan tentang apa yg sebenarnya terjadi.

Aurel menyimpan ponselnya diataas nakas, ia segera merebahkan tubuhnya diatas kasur, memejamkan mata berusaha kembali meyakinan diri tentang keputusannya.

Tak lama ponselnya kembali berbunyi, tapi kalini bukan notif pesan tapi notif telpon. Aurelpun segera bangun dan melihat siapa yg menelponnya, ternyata satu sahabatnya, aaliyah.

"Halo al"

"Rell ada apasi sebenernya?
Gw kaget loh dapet cht dari lo,
kok bisa lo mau tunangan sma
rassya? Bukannya lo sama atta?"

Aurel kembali menghela nafas.

"Atta tiba2 ilang al"

"Maksudnya? Ilang gimana si?

"Dia gak ada kabar udah 1 bulan lebih,
dan rumahnya udah kosong, dia pindah,
gw gak tau dia kmna, gak ada satupun
org yg tau, pernah coba nanyain ke
beberapa timnya, mereka juga gak tau
karena hari dimana atta pamit sama gw timnya juga pada dipulangin kerumah"

"Hah? Dia pamit? Sumpah2 gw
gak ngerti rel"

"Iyaa, sebelum dia ilang, dia sempet
pamit sma gw katanya gak bakal ngehubungin gw 3-5 hari kedepan,
dan sekarang udah 1 bulan lebih dia
masih blm ada kabar, dia ilanggg gw udah berusaha nyari dia tapi nihil"

"Dan elo dengan mudahnya tiba2
tunangan sama rassya? Rel sumpah
ini gila"

"Gue gak bilang ini mudah, Al lo gak tau sesakit apa gue ditinggal sama atta, dan rassya ada disamping gw saat itu, dia selalu ada buat gw, dan harapan gue cuma satu, dia adalah obat dari luka yg atta kasih"

Atta-Aurel (AHHA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang