(29) Bali ❤

864 77 8
                                    

Happy Reading ❤

⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡

"Teuku rassya Islamay Pasya jawaban dari Titania Aurelie Nurhemansyah adalah... "


"Mbak maaf ini ada titipan" tbtb seorang pelayan menghampiri mereka dengan sepucuk kertas yg dilipat seperti tidak niat.

"Ini apaa?" kata aurel sambil mengambil kertas itu

"Saya kurang tau mba, saya hanya di titipkan ini untuk mbak" kata pelayan itu

"Ohh yauda makasih ya"

"iya mbak sama sama"

Aurel hendak membuka lipatan kertas itu.

"Rell tunggu dulu, jawaban lo apa?" kata rassya sambil meraih kembali tangan aurel

"Bentar sya bentar ini gw penasaran apaan"

"Tapi rel.. "

"Sya pliss, bntar aja"

Ntahlah perasaan aurel begitu kuat ingin membuka isi kertas itu dibanding ingin memberikan jawaban pada rassya sore itu.

Lalu aurel membukanya dan disana tertulis

'Berdirilah'

'lalu jalan ke bibir pantai'

'dan menghadaplah ke sebelah kanan'

'kamu akan menemukanku'

Aurel mengikuti apa yg ada di dalam surat itu, satu persatu. Tidak ada yang tahu kenapa ia seperti itu, tapi hati aurel sangat yakin untuk melakukannya.

Aurelpun berdiri

Lalu berjalan ke tepi pantai

Dan menghadap ke sebelah kanan

Ia mengangkat kepala yg sedari tadi berjalan sambil membaca.

Pantai itu memang lumayan ramai, ada beberapa turis yg berjemur, bermain papan seluncur , berfoto masih bnyk lagi.

Tapi tatapan aurel pada saat itu hanya tertuju pada seseorang yg berdiri sama dengannya dibibir pantai , seorang pria tanpa sendal yg berdiri berhadapan dengannya dengan jarak yg tidak terlalu jauh. Lengkap dengan headband dan kacamata hitam khas dirinya. Terlihat pria itu berdiri dengan nafas terengah engah.

Aurel tanpa sadar mengambil langkah satu persatu untuk menghampiri laki laki itu.

"Rell mau kemana?" teriak rassya karena suara ombak dan angin bergitu keras.

Tapi aurel tak menggubris.

Aurel tetap melangkah tanpa melepas tatapanya pada laki2 diujung sana.

Langkah demi langkah aurel pijaki sampai akhirnya mereka berhadapan satu sama lain.

"Atta? Kamu ngapain disini?"

Atta masih dengan nafas berderu namun berusaha menciptakan senyum tipis dibibirnya.

"Aku nyaman sama kamu" kata atta

Aurel merasa kaget, tapi wajah atta mengatakan itu dengan penuh keyakinan.

"Hah?"

"Kita harus bicara empat mata sekarang"

"Hah ta.. Tapi buat apa? Aku lagi sama.. "

"Plis rel tapi ini penting banget, sebelum semuanya terlambat"

Atta-Aurel (AHHA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang