(59) Hurt

660 109 27
                                    

Yoyo hepi reding❤

***

Atta terduduk di sofa hotel, ia sedang menunggu kekasihnya yg masih berdandan. Sejak semalam ia tak henti memikirkan perkataan uminya tentang permintaannya menikah dengan nisa. Hariini aurel akan bertemu dengan umi atta, msekipun atta menolak keras permintaan uminya semalam tapi atta takut uminya akan mengakatakan hal yg akan membuat aurel tersakiti kembali.

"Sayang?" panggil aurel membuyarkan lamunan atta.

"Ehh kmu udah siap?"

"Udah ayoo"

"Yoo"

Disepanjang perjalanan atta hanya diam, ia tak bisa berhenti berpikir, rasa takut menjalar dihatinya. Aurel yg menyadari ada sesuatu yg dipikirkan oleh atta akhirnya membuka suara.

"Sayang, kmu knpa? Ada yg lg kmu pikirin?"

"Ngga kok gak ada"

"Inget sayang klo kmu butuh temen cerita aku selalu ada, kamu bisa cerita apapun ke aku"

"Sayang boleh aku minta satu hal?"

"What babe?"

"Klo umi ngomong sesuatu yg nyakitim hati kmu tolong kmu jangan masukin ke hati ya"

"Iya sayang aku ngerti, mungkin perjuangan kita gak akan mudah, tapi selama kita tetap bersama dan yakin insyaallah bakalan ada jalannya"

Mendengar kata2 bijak aurel atta tersenyum, terselip rasa haru dibalik senyumnya. Ia sadar kini hatinya sudah jatuh terlalu dalam pada wanita disampingnya, dan atta tak akan membiarkan wanita itu pergi, apapun dan bagaimanapun caranya atta akan memperjuangkannya sampai dpaat, atta janji itu.

***

Lorong rumah sakit lumayan ramai siang ini,tidak seperti biasanya. Atta aurel berjalan berdampingan menuju ruangan yg menegangkan bagi aurel dan menakutkan bagi atta.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Loh kok umi sendiri?"

"Tadi jidah sama saaih izin pulang dulu, katanya mau gantian sama yg lain"

Atta mengangguk paham.

"Atta tumben kmu baru dateng nak, kamu sendiri?"

"Nggak mi aku gak sendiri"

"Kmu sama siapa? Sama nisa?" kata umi atta berbinar.

"Assalamaualaikum" ucap aurel saat masuk ke ruangan.

Wajah umi atta yg tadinya berbinar kini langsung redup, berganti dengan senyuman yg aurel sadari bahwa itu senyuman terpaksa.

"Waalaikumsalam, ohh aurel, umi kira kmu sama nisa"

Aurel merasakan sedikit ngilu dihatinya mendengar penuturan ibu dari kekasihnya, tapi sudahlah lagipula tadi atta sudah bilang.

"Umi apa kabar?" tanya aurel sambil mencium tangan ibu geni.

"Alhamdulillah baik, kamu kok ada disini?"

"Aku--"

"Aurel sengaja kesini mau nengokin umi" potong atta, aurel hanya menatap atta dengan tatapan bingung, namun atta sedikit mengangguk tersirat kata 'tidak apa2'.

Atta-Aurel (AHHA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang