EPILOG

916 84 29
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, tanpa sadar hari telah berganti bulan, bulan berganti menjadi tahun.

Semua seolah berubah dalam sekejap mata, membuat kehidupan baru yang lebih maju daripada beberapa tahun sebelumnya.

Manik matanya memandang sekitar dengan tatapan berbinar, seolah dalam manik indahnya tersimpan banyak kerinduan tiada tara kala melihat pemandangan kota yang sudah lama tak ia lihat.

Nafasnya ia tarik perlahan, menghirup oksigen dengan suasana berbeda dari yang sebelumnya. Lantas menghembuskannya dengan perlahan.

Kepalanya menoleh kala suara berat orang lain memanggil, dengan segera menghampiri pemilik suara tersebut dengan sebuah senyum mengembang di wajahnya.

"Miya-san"

****

Pemuda dengan surai legam itu memandang bangunan di hadapannya. Ada rasa sedikit gugup kala melihat sekilas dari balik pintu tersebut.

Jika bisa dia ingin untuk tak menghadiri acara ini dan lebih memilih mengurung dirinya di dalam apartemen miliknya daripada harus berada disini.

Tangannya dengan ragu-ragu terangkat, hendak membuka pintu di hadapannya walau keraguan masih tersisa di hatinya.

Srrrtt

Pintu terlanjur terbuka, seorang lagi dengan surai orange dengan manik cokelat madu memandang kaget ke arahnya.

Dirinya pun sama tertegunnya kala melihat penampilan sosok itu yang berubah 180° dari apa yang pernah ia ingat sebelumnya. Rambutnya yang dulunya terurai panjang kini sudah dipotong selayaknya, membuatnya nampak seperti lelaki pada umumnya.

"Ka–Kageyama-kun?!"

"Ho! Kageyama! Kemana saja kau? Kami menunggumu oh ya Shoyou, Osamu memanggilmu tuh" Rekan se-team Kageyama datang, pemuda dengan surai putih itu menunjuk ke arah dalam dimana orang yang mencari Shoyou berada.

Shoyou mengangguk, pandangannya masih terkunci pada Kageyama yang masih terdiam di depan pintu seraya menundukkan kepalanya.

"Shoyou"

"I-iya"

Dia berbalik, hendak menemui seseorang yang memanggilnya barusan dan meninggalkan Kageyama yang masih ada disana.

"Kageyama, ayo masuk"

Ushijima tiba-tiba turut hadir, menyadarkan pemuda itu dari lamunan panjangnya. Pemuda dengan surai hitam mengangguk, lantas turut masuk ke dalam gedung olahraga tersebut.

Sesekali dia melirik ke arah sosok tadi yang nampak masih sedang berbicara dengan lawan mereka. Dua orang pemuda kembar itu nampak sangat akrab dengannya bahkan beberapa kali si surai emas mengusap rambutnya.

Dalam hati, dirinya bertanya-tanya kemana saja sosok itu pergi sebelumnya. Dan kenapa dia begitu dekat dengan mereka berdua?

"Apa yang kau lamunkan?" Ushijima kembali bertanya, menepuk pundak rekannya tersebut agar pemuda itu kembali fokus.

Bola yang tadi hendak ia lambungkan dia tahan karena tepukan tersebut, Kageyama menoleh ke arah rekan se-teamnya lantas menggeleng kembali.

Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang