Chapter 6

776 111 1
                                    

"Suga-san!!!!"

Tiga kepala menoleh ke sumber suara, disana ada sosok Nishinoya dan Tanaka yang sedang menarik tubuh Daichi di belakang mereka.

Mungkin kata menarik kurang cocok untuk Daichi mengingat pemuda Sawamura tersebut menunjukkan ekspresi tersiksa serta wajah yang pucat pasi.

Suga menampilkan senyum lebar namun entah kenapa bagi dua orang di sebelahnya, mereka bisa merasakan hawa mengerikan menguar dari tubuh pemuda tersebut.

"Sebenarnya ada apa ini?" Batin keduanya sweatdrop bersamaan.

Nishinoya dan Tanaka telah sampai di hadapan mereka bertiga dan segera menyerahkan begitu saja pemuda Sawamura itu pada Sugawara yang sudah mengeluarkan senyum paling lebar.

"Kerja bagus Nishinoya, Tanaka" Puji Sugawara memberikan jempol pada kedua adik kelasnya tersebut. Yang dibalas dengan sebuah cengiran dari keduanya.

"Osu!!"

"Nishinoya-senpai, Tanaka-senpai Konnichiwa" Sapa Hinata ramah.

"Shouki! Konnichiwa, kalian juga ikut mencari kapten kah?" Tanya Nishinoya seraya berjalan ke arah pasangan itu.

Hinata menggeleng, dia menjelaskan bahwa dirinya dan Kageyama sedang makan siang disana dan tak sengaja Sugawara menghampiri mereka.

"Memang ada apa dengan Kapten?" Tanya Kageyama penasaran.

Sebuah cengiran polos terbentuk di rupa Nishinoya, "Daichi-san kabur dari pekerjaan rumahnya jadi Suga-san menyuruh kami ikut mencari Daichi-san"

Sebuah oh panjang menjadi tanggapan dari kedua adik kelas tersebut. Mereka berempat pun akhirnya ikut melihat apa yang terjadi pada pemuda Sawamura serta apa yang di lakukan Sugawara.

Tak lama setelah itu bel pelajaran selanjutnya berbunyi, sontak saja mereka yang ada di sana segera beranjak dan berjalan bersama memasuki gedung sekolah.

"Jaa Hinata, Kageyama"

"Shouki jaa na"

"Jaa senpai-tachi"

Hinata dan Kageyama membalas lambaian para senpainya dan segera berjalan menuju kelas mereka yang ada di sisi kanan kiri tangga.

****

Tak terasa jam pelajaran terakhir telah selesai, semua murid-murid segera membereskan peralatan mereka dan bersiap untuk pulang ataupun mengikuti kegiatan club mereka.

Tak terkecuali Hinata, pemuda yang memakai seifuku gadis itu kini sedang berjalan menuju ruang ganti perempuan seperti perintah Shimizu-senpai.

Awalnya dia memang terkejut dan bingung harus berbuat apa, dia ingin ganti di ruang ganti laki-laki tapi mengingat dirinya yang berpenampilan seperti gadis membuatnya mengurungkan niatnya.

Keringat dingin semakin merembes deras di balik seifuku yang ia kenakan kala pintu ruang ganti telah ada di hadapannya.

Semua doa terus ia panjatkan berharap senpainya sudah selesai berganti baju dan tak ada siapa pun di sana agar dirinya tak di sangka pemuda cabul.

Wajahnya sudah memucat sejak tadi, layaknya orang sakau dengan gerakan patah-patah di bukanya pelan pintu ruang ganti.

Matanya terbelalak sempurna kala mendapati manager senior club volly sudah ada di sana. Namun sedetik kemudian Hinata menghela nafasnya senang.

Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang