Singkatnya mereka pun sudah sampai di suatu sekolah yang di gunakan untuk latih tanding mereka. Daichi mengatakan untuk segera memasuki area gym karena mereka akan langsung latih tanding saat itu juga.
"Eh? Dimana team lawan kita?" Hinata bertanya spontan, pandangannya menoleh kesana kemari menjadi sekelompok team bola volly yang akan menjadi lawan mereka.
"Aku rasa itu" Sahut Yamaguchi seraya menunjuk seorang siswa yang berjalan mendekat ke arah mereka lengkap dengan jersey merah Nekoma.
"Eh?" Iris madu itu melebar kala melihat sesosok pemuda yang sepertinya familiar.
Hinata berjalan mendekat, memastikan jika yang di lihatnya tidak salah. Sementara yang di perhatikan sendiri membuang muka dengan wajah memelas. Bukan bermaksud sombong atau apa, dia sebenarnya bingung harus bersikap seperti apa.
"Kenma-kun? Ternyata kau anggota team bola volly itu ya? Pantas saja aku merasa familiar" Ucap Hinata girang, senyum lebar ia perlihatkan pada pemuda berambut puding di hadapannya.
Kenma mengangguk kecil, "Um, begitu lah"
"Kenapa Kenma-kun tak memberitahuku? Tahu begitu kan aku bisa bertanya" Si surai orange menarik bibirnya ke belakang membuat gumpalan lemak di pipinya menggembung lucu.
Kenma diam, dia bingung harus menjawab apa. Di tambah ekspresi Hinata yang sepertinya sebal pada dirinya.
"Maaf kalau begitu, lagipula Shouki tak bertanya" Lehernya ia garuk tanda gugup, pandangannya juga sedang tadi ke bawah enggan menatap lawan bicaranya.
"Eh? Benar juga sih. Ahaha maaf deh Kenma-kun" Tawa kecilnya keluar yang mana membuat dirinya nampak lebih manis dari sebelumnya.
"Hinata kau mengenalnya?" Sugawara mendekat dan bertanya pada adik tingkatnya.
Hinata mengangguk antusias, dia kemudian mulai menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan Kenma kala itu. Tentu dengan sedikit berbohong agar tak terlalu di curigai.
Sugawara menyimak dengan seksama, sehabis Hinata menyelesaikan ceritanya sebuah senyum terbit di wajah pemuda abu-abu tersebut.
"Souka? Berteman lah yang baik dengan Kenma-san ya Hinata" Pucuk surai orange itu di usap lembut, layaknya seorang ibu pada anaknya yang baru memiliki seorang teman.
"Tentu Suga-san!"
"Nah kalau begitu mari kita masuk, Daichi sudah menunggu kita. Kenma-san?" Sugawara menoleh ke arah Kenma, pemuda berambut puding itu menggeleng kecil.
"Aku harus menunggu temanku yang lain" Jawabnya apa adanya. Sugawara mengangguk paham, mereka mengucapkan salam perpisahan terlebih dahulu dan setelah itu Hinata dan Sugawara berjalan menuju gedung gym sekolah tersebut.
****
Suara bola memantul dan terpukul keras terdengar di dalam gym. Para anggota club bola volly dari Nekoma nampak semangat melakukan pemanasan sebelum latih tanding dengan Karasuno.
Beberapa dari anggota Karasuno tercengang selain karena teknik hebat Nekoma juga karena sang setter puding yang nampak begitu serius berbeda dengan yang tadi sebelum mereka memasuki gym. Walau raut wajahnya selalu datar dan tak bergairah untuk hidup.
"Mereka nampak hebat-hebat" Ujar Hinata terkagum di sisi Kageyama. Iris cokelat madunya itu berbinar menatap setiap pemain Nekoma yang bergilir melakukan smash.
Kageyama yang di sebelahnya berdecak, "Tck, mereka akan sulit di kalahkan"
Iris madu berkilat, matanya menatap awas kepada tim Nekoma yang sedang bermain. Seolah mempelajari gerak mereka secara teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔
RomanceKarena kecelakaan tahun lalu hidupnya berubah. Kenyataan pahit harus ia dapatkan hanya karena kejadian tersebut. Kejadian yang mungkin saja sangat membekas di ingatan setiap anggota keluarganya. Mereka dua tubuh namun terpaksa menjadi satu. Dia h...