Chapter 20

726 89 5
                                    

"Osu"

Pintu gymnasium dibuka, dua pemuda dengan tinggi berbeda masuk ke dalam. Menghampiri para senpainya yang sedang duduk melingkar di tengah lapangan.

Daichi memandang semua anggota teamnya yang kini tengah berkumpul, sejenak ia menarik nafasnya dan membuangnya dengan perlahan.

"Klub akan di liburkan seminggu ini"

Baru saja perkataan itu keluar dari mulutnya, beberapa sudah ada yang berbisik heran. Bertanya-tanya kenapa klub di liburkan secara mendadak.

"Daichi-san, kenapa tiba-tiba? Bukan kah sebentar lagi kita harus menghadapi penyisihan Inter High?" Ennoshita bertanya yang juga di anggukki oleh rekan seangkatannya.

Daichi menghela nafasnya kembali, "Ya ini memang mendadak, untuk alasan tak bisa aku beritahu yang jelas untuk sekarang klub diliburkan"

Ucapannya seolah menjadi final diskusi di sore ini, setelah mengatakan itu pun mereka satu persatu mulai membubarkan diri. Mulai memungut bola-bola yang mereka mainkan tadi untuk di letakkan di kereta.

Hinata yang sedari tadi diam di sebelah Shimizu menunduk, rasa takut masih bisa ia rasakan walau para senpainya itu tetap menyuruhnya untuk tenang dan membiarkan masalah ini ke mereka.

Hanya saja–

"Oi Hinata"

Kepalanya menoleh ke arah si pemanggil, tanpa sadar menaikkan satu alisnya membuat gestur bertanya tanpa membuka mulut.

"Kenapa kau bersama Sugawara-san tadi bersama senpai yang lain?" Dia bertanya seraya mendekat ke arah si surai orange tersebut.

"Bukan hal penting" Jawabnya seraya memalingkan wajahnya dari raut tak puas Kageyama atas pertanyaan.

Dengusan kasar terdengar, Kageyama lantas pergi begitu saja menjauh dan kembali membantu yang lain untuk berlatih. Sementara Hinata tetap diam disana seraya menghela nafas lega.

"Kau yakin tak ingin dia mengetahuinya Hinata? Dia tunanganmu"

Pertanyaan dari Shimizu hanya ia dengarkan, tak ada niatan untuk menjawabnya sekarang. Dia masih belum siap untuk mengatakan hal itu pada Kageyama.

Dia hanya takut permasalahannya akan semakin rumit jika si surai gelap itu tahu.

****

"Masuk lah senpai"

Hinata membuka pintu rumahnya lalu melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak yang tersedia.

Dia berjalan terlebih dahulu, hendak mencari keberadaan sang ibu yang tak terlihat di ruang tamu.

"Okaa-san, kakak kelasku bertamu"

Wanita paruh baya yang sedang berada di dapur itu menoleh, memasang senyum hangatnya kala melihat dua orang pemuda yang pulang bersama anaknya.

"Halo kalian, tunggu lah di ruang tamu dulu ya"

Sugawara mengangguk, di tampilkannya senyum manis miliknya pada wanita tersebut. "Baik Baa-san"

Melihat respon itu Hinata segera pergi ke atas menuju kamarnya, membiarkan kedua senpainya yang akan berbicara dengan Ibunya walau masih terselip akan rasa takut.

Dalam hati dia berdoa supaya ibunya tak mengamuk dan mengusir keduanya dari rumah atau yang lebih buruknya memberitahu kepada ayahnya dan membuatnya dikurung lagi.

Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang