Chapter 5

885 118 1
                                    

Pagi hari sudah menyapa, matahari kembali ke tempatnya dan menggantikan bulan untuk menerangi sisi bumi yang sudah merasakan malam hari.

Entah mengapa pagi itu, rasanya sangat damai. Teramat damai malah.

Seperti biasanya, Kageyama berangkat dari rumahnya seraya berjalan kaki. Suasana masih cukup gelap mengingat sekarang masih pukul 05.30 pagi. Dia berangkat pagi tentu memiliki alasan tersendiri.

Apalagi kalau bukan club volly nya.

Kaki-kaki jenjangnya terus berjalan menapaki pinggiran jalan yang masih lenggang akan kendaraan. Di sampingnya sesekali ada sepetak tanah ataupun rumah penduduk yang masih sepi.

Iris biru navynya berkilat di bawah sinar lampu yang masih menyala. Tanpa sadar ritme lajunya semakin ia percepat kala dirinya sudah dekat dengan tujuan pertamanya.

Rumah keluarga Hinata.

Di pagar depan sudah ada seorang gadis -pemuda- memakai seifuku khas Karasuno yang sangat pas di tubuhnya. Rambut orange miliknya ia biarkan tergerai begitu saja dengan jepit berbentuk bunga di atas cuping telinganya.

Wajahnya yang nampak cantik tanpa polesan apapun membuat nilai plus tersendiri bagi dirinya.

Jarak keduanya semakin dekat, Kageyama merasa kalau gadis di depannya saat ini sedang melamun sehingga tak menyadari bahwa dirinya sudah ada di sampingnya.

Bahu sempit ia tepuk pelan membuat sang empunya tersentak dan menoleh ke arahnya. Iris cokelat madu dan biru navy bertemu, saling menatap dalam dia selama beberapa detik sebelum si surai orange menyipitkan matanya.

"Ohayou Kageyama-kun"

Sebuah senyum terulas di wajahnya membuat kedua matanya otomatis menyipit. Kageyama hanya mengangguk sebagai balasan.

Diam-diam menganggumi betapa cantiknya makhluk di hadapannya.

"Oh ya, Okaa-san membuatkan bekal untuk Kageyama-kun" Kotak yang sejak tadi dia genggam di tangannya ia sodorkan ke hadapan pemuda tinggi.

"A-ah.. Terima kasih" Agak gugup ia menerimanya, jemari miliknya bahkan tak sengaja menangkup sejenak jemari lentik milik Hinata. Membuatnya dapat merasakan betapa halusnya kulit putih tersebut.

"Sama-sama, umh.. Mau jalan sekarang?" Tawar Hinata yang langsung di jawaban iya oleh Kageyama.

Keduanya berjalan berdampingan, seperti kemarin dan tak ada siapapun yang membuka suara. Hanya perjalanan sepi yang entah mengapa begitu nyaman bagi keduanya.

****

Keduanya telah sampai di depan pintu gymnasium, Kageyama yang memang dari rumah memakai kaos serta celana pendek segera menggabungkan dirinya berlatih bersama gagak Karasuno yang lain.

Sementara Hinata hanya melihat dari jauh bagaimana latihan pagi team Karasuno dari sebelah pintu masuk.

Sekelebat bayangan tentang Idolanya dulu muncul, bagaimana sang Raksasa kecil itu melompat dengan tinggi walau tinggi yang kurang atau saat ia melakukan smash yang mampu mencetak angka untuk team Karasuno.

Dia bahkan tak percaya bahwa kini dirinya ada disini. Tempat dimana Sang Raksasa Kecil bersekolah dan melatih kemampuannya.

Suara dericitan khas sepatu volly serta suara yang di hasilkan kala bola itu terpantul terasa benar-benar nyata di telinga si surai orange.

"Hinata-chan!" Panggilan itu membuatnya menoleh, di hadapannya terlihat sosok Kiyoko Shimizu yang berlari kecil ke arahnya.

Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang