21

803 86 9
                                    

“Hyung, aku harus menjemput Jin sekarang. Aku permisi dulu ya.
Bogum hyung, kita langsung bertemu di lokasi ya.. Bye!”

Taehyung segera meninggalkan restoran itu dan berpaling menuju kampus si bungsu. Sementara itu Bogum dan Seojoon masih enggan untuk pergi.

“Semoga semuanya baik-baik saja ya, Seojoon. Sebenarnya aku masih kurang yakin dengan keputusannya. Aku takut kalau keterbatasan fisik Jin akan dijadikan sasaran empuk para haters.”

“Kita berdoa yang terbaik saja, Bogum.”


❤❤❤

Jungkook sedang duduk termenung di kelasnya. Ia masih memikirkan pembicaraan semalam mengenai permintaan Taehyung untuk mengajak Jin ke agensi. Tidak ada masalah dengan ide itu, hanya saja di benaknya saat ini adalah apakah para staf di sana bisa menerima keadaan Jin?

Apakah para fans Taehyung juga bisa menerimanya?

Apakah ada kemungkinan mereka membicarakan keadaan Jin di belakang, mencemooh keadaannya dan membandingkan kondisi fisiknya dengan Taehyung?

Jungkook bukannya berpikiran negatif, tapi realitas yang membuatnya seperti itu. Seperti pertama kali Jin masuk ke kampus dengan kondisi fisiknya yang sekarang. Semua orang membicarakannya, bahkan Hyorin yang sekarang sudah menjadi mantan pacarnya berani memaki dan menyakiti Jin karena kondisinya yang lumpuh.

Saking asyiknya dengan lamunannya, Jungkook tak menyadari kalau saat ini Eunwoo dan Lisa sudah duduk di hadapannya. Dengan tidak sopannya, Eunwoo langsung menggebrak meja Jungkook dan tentu saja Jungkook terperanjat kaget.

“Sialan! Kalau jantungan gimana?!!”

“Seorang Jungkook nggak mungkin jantungan hanya dengan gebrakan meja.” Jawab Eunwoo santai.

“Mikirin apa sih, Kook?” tanya Lisa.

“Nggak ada.”

“Ooo.. gitu.. Udah mulai main rahasia-rahasiaan.”

“Nggak gitu, Lis.”

“Kamu sih! Pake acara nggak mau cerita segala.”

“Aku hanya sedang memikirkan Jin, Woo.”

“Apa depresinya kambuh lagi, Kook?”

“Tidak, dia baik-baik saja. Aku hanya memikirkan apakah keputusanku untuk mengijinkan Tae hyung membawa Jin ke agensinya sudah tepat.”

“Setiap keputusan pasti ada sisi positif dan sisi negatif, Kook. Dan aku rasa tidak ada yang salah dengan keputusan Tae hyung.”

“Benar apa yang dikatakan Eunwoo, Kook. Anggap saja ini salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan diri Jin. Kau tahu sebelum kejadian itu, Jin adalah anak yang ceria dan tidak pendiam seperti sekarang. Aku paham kenapa dia bersikap itu. Bukan hal yang mudah memang menerima kenyataan bahwa fisikmu tidak lagi sempurna. Menurutku cara yang diambil Tae hyung cukup baik dan bisa dikatakan akan berhasil. Jin memiliki paras yang tampan dan berkecimpung di dunia entertainment pasti bukan hal yang sulit baginya.”

“Ini bukan soal kemampuannya dan aku tidak pernah meragukan adikku, Lis. Aku yakin dia pasti bisa mengimbangi kemampuan Tae hyung. Yang aku khawatirkan adalah bagaimana reaksi publik di luar sana. Kau tahu kan bagaimana terkenalnya Tae hyung? Kau juga tahu kan artis terkenal pasti punya haters yang tidak sedikit? Bukan tidak mungkin bahwa mereka akan menyerang Jin dengan semua komentar jahat mereka. Aku hanya tidak ingin depresinya kambuh dan semakin parah karena kejadian ini.”

PrécieuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang