8

1.4K 102 35
                                    

Jaewook dan Ji Young mengangguk. Keenam anak mereka beranjak dari kursinya dan melangkah menuju kamar masing-masing. Jaewook mengelus punggung tangan Ji Young untuk memberinya ketenangan. Ji Young menoleh ke Jaewook sambil tersenyum. Ia menyandarkan kepalanya di dada Jaewook dan tangan Jaewook otomatis memeluknya era.

“Kita pasti bisa melalui ini. Kita pasti bisa membuat Jin kembali lagi seperti dulu. Kau tidak perlu khawatir.” Kata Jaewook.

“Nee, Yeobo. Aku percaya padamu.”


❤❤❤

Waktu sudah menunjukkan hampir jam 6 malam. Ji Young beserta beberapa maid di rumah itu sedang sibuk menyiapkan makan malam. Hari ini mereka menyiapkan banyak makanan dan salah satunya nasi goreng seafood kesukaan Jin. Makanan-makanan itu memang sengaja disiapkan untuk merayakan kepulangan Jin dari rumah sakit.

“Yeobo!” panggilnya dari dapur.

“Neee...” jawab Jaewook sambil menghampiri istrinya.

“Tolong panggilkan anak-anak untuk segera makan.”

“Siap Nyonya Kim.”

Cuupp

Sebuah kecupan mendarat di pipi mulus Ji Young dan ia hanya bisa tersenyum. Suaminya itu memang pintar membuat dirinya tersipu malu.

Kamar Namjoon adalah kamar pertama yang didatangi Jaewook.

Tok tok

“Joon..”

“Masuk saja, Appa. Pintunya tidak dikunci.”

Ceklek

“Joon, makanannya sudah siap. Tolong beritahu adik-adikmu ya.”

“Nee.. Appa..”

“Bilang juga ke yang lain setelah selesai makan, kita berkumpul dulu di taman belakang rumah. Kita sudah tidak lama berkumpul bersama di sana bukan?”

“Nee.. Appa. Itu bisa jadi salah satu cara kita untuk membuat Jin menceritakan isi hatinya.”

“Memang itu tujuan Appa, Joon. Semoga saja kali ini kita berhasil.”

“Aku yakin kali ini berhasil, Appa. Kita semua akan berusaha.”

Jaewook mengangguk dan tersenyum. Ia bersyukur mempunya anak-anak yang saling support, meskipun terkadang ada pertengkaran kecil. Tapi hubungan mereka tidak pernah retak dan tetap kuat. Ya itulah namanya saudara.

“Untuk Jin, biar appa saja yang memberitahunya. Appa ingin bicara sebentar dengannya. Kalau gitu appa tinggal dulu ya, Joon.”

“Nee, Appa.”

Jaewook berlalu dan berjalan menuju kamar Jin. Ia mengetuk kamarnya dan memanggil anak bungsunya.

Tok tok

“Jin..”

Tidak ada sahutan dari si pemilik kamar.

“Apakah dia masih tidur?” pikirnya.

Jaewook mencoba mengetuk lagi dan memanggil anaknya.

“Jin.. ini appa. Boleh appa masuk?”

Tetap tidak ada sahutan.

Jaewook yang penasaran langsung membuka pintu kamar itu dan didapatinya Jin sedang duduk di kursi roda dekat jendela sambil menatap keluar. Entah apa yang ia pikirkan hingga ia tidak menyadari kalau Jaewook memanggilnya dari tadi. Jaewook menghampiri anaknya dan mengusap pelan surainya.

PrécieuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang