4

1.7K 137 29
                                    

Jin memfoto Jungkook dengan pose dan arah yang berbeda-beda. Saking asyiknya mereka sampai tidak sadar jika posisi salah satu dari mereka sudah berada di tepi tebing. Mundur sedikit saja bisa berakibat fatal. Mereka tetap berfoto ria dan bersenda gurau layaknya adik kakak pada umumnya. Hingga tanpa mereka sadari ........

“Hyuunnnggg!!!”

“Jiiinnn!!!”

PRAANNKKK


Foto keluarga di meja ruang tengah terjatuh dan pecah. Ji Young dan Jaewook terkejut mendengarnya. Salah satu pelayan di sana meminta maaf karena tidak sengaja menjatukan pigura tersebut. Ji Young yang melihatnya pecahan tersebut menjadi khawatir.

“Yeobo, kenapa perasaanku tidak enak?”

“Tenanglah.. Mungkin itu hanya perasaanmu saja. Mereka pasti baik-baik saja.”

“Aku pun berharap demikian.”


❤❤❤


Suara derap langkah bercampur suara brankar yang bergerak terdengar ramai di sebuah rumah sakit. Seorang laki-laki dengan banyak luka dan darah yang masih mengalir dari kepalanya terkulai lemas tak sadarkan diri. Orang-orang mengantarkannya dengan wajah yang sedih dan khawatir. Kim Seokjin, anak dan adik bungsu mereka terjatuh dari tebing setelah dirinya bergerak mundur. Jungkook yang berada di sana tidak sempat menyelamatkannya.

“Kalian semua harap menunggu di sini.”

“Tolong selamatkanlah anak saya. Saya mohon.” Tangis Ji Young.

Hatinya terasa sakit melihat keadaan anaknya seperti itu. Wajahnya sembab dan penuh dengan air mata. Hampir saja tubuhnya terjatuh jika saja Jaewook tidak segera mendekapnya.

“Aku takut, Yeobo. Hikss.. Aku takut... Hikss... Aku tidak mau kehilangannya... Hikss...”

“Ssstt! Dia pasti baik-baik saja. Jin anak yang kuat. Dia tidak akan pergi kemana-mana. Kita berdoa saja untuknya.”

Kata-kata Jaewook mengalun indah di telinganya dan berhasil menenangkannya. Jaewook sebenarnya juga sama kalut dan panik. Tapi ia harus tetap tegar di depan keluarganya. Ia tahu bahwa Jin sedang berjuang di dalam sana, maka ia juga harus berjuang untuk bisa kuat demi keluarganya.

“Bajingan kau, Kook!” teriak Taehyung.

Ia berjalan ke arah Jungkook sambil memberinya sebuah bogeman yang membuat Jungkook tersungkur. Jungkook hanya terdiam. Ia tidak melawan, tidak juga membela dirinya. Ia tahu kalau semua ini salahnya. Seandainya ia lebih berhati-hati, seandainya ia mendengarkan nasehat hyungnya, seandainya ia tidak memaksa Jin melawan keraguannya, pasti semua ini tidak akan terjadi. Pasti sekarang mereka sedang bersenang-senang dan pasti adiknya akan baik-baik saja sekarang. Namun semuanya sudah terjadi. Yang tersisa hanyalah penyesalan.

Namjoon dan Hoseok menjauhkan Taehyung dari Jungkook sementara Jimin memeluk Jungkook. Ia tahu kalau saat ini Jungkook menyalahkan dirinya.

“Tae, tenanglah! Jangan seperti ini!” kata Namjoon.

“Gara-gara dia, Jin jadi seperti ini!!”

“Tae, ini bukan kesalahan Jungkook.” Kata Jimin.

“Jimin benar, Tae. Ini adalah kecelakaan.” Kata Hoseok.

PrécieuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang