6

1.8K 124 36
                                    

Keinginannya untuk bunuh diri kembali muncul. Dengan bebasnya, ia melepas selang oksigen di hidungnya. Nafasnya mulai tersengal, tapi ia tidak peduli. Jarum infus ia cabut dan menggoreskannya ke nadi di pergelangan tangannya. Semakin lama goresan itu semakin banyak dan semakin dalam. Darah pun mulai bercucuran dan membasahi selimutnya. Bunyi EKG menunjukkan detak jantungnya mulai melemah, pandangannya pun mulai memburam. Di penghujung kesadarannya ia tersenyum dan berkata,

"Selamat... tinggal... Aku... menyayangi... kalian.."


❤❤❤

Jaewook, Ji Young dan keempat anaknya sedang berada di luar kamar Jin. Sedari tadi, Ji Young berjalan mondar mandir di depan pintu. Ia khawatir dengan keadaan Jin. Meskipun mereka keluar dari ruangan itu 10 menit yang lalu, tapi bagi Ji Young, ia sudah berada di luar selama 1 jam. Namjoon dan Yoongi yang baru datang dibuat bingung dengan tindakan Ji Young.

"Mengapa semuanya ada di luar?" tanya Yoongi.

"Jin yang meminta kami semua keluar, Hyung. Ia sedang ingin sendiri." Kata Jimin.

"Kenapa dia tiba-tiba ingin sendiri?" tanya Yoongi.

"Jin sudah tahu, Hyung." Kata Taehyung.

"Tahu apa? Ada apa ini sebenarnya? Tolong jelaskan padaku. Aku tidak mengerti." Kata Namjoon.

"Jin sudah tahu semuanya, Hyung. Ia sudah tahu kalau dirinya lumpuh. Ia tahu kalau ia tidak akan bisa berjalan lagi." Kata Jungkook.

"Benarkah?? Lalu bagaimana responnya?"

"Ia.. ia benar-benar terpukul, Hyung. Ia bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Beruntung tadi Jimin hyung mencegahnya." Kata Taehyung.

"Lalu kenapa kalian di sini? Kenapa ia dibiarkan sendiri?" kata Yoongi.

"Ia yang memintanya, Hyung. Sebenarnya kami tidak ingin meninggalkannya. Kami takut kalau ia akan berbuat nekat. " Kata Jimin.

"Aku sudah tidak tahan! Aku akan masuk! Aku tidak peduli kalau Jin akan marah denganku, keadaan Jin yang paling utama saat ini." Kata Ji Young.

Ia langsung masuk ke kamar Jin dan betapa terkejutnya ia melihat keadaan anak bungsunya yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengucur dari tangannya. Bahkan alat bantu pernapasannya sudah terlepas.

"Jin!!! Bangun, Nak!!"

Ji Young menepuk-nepuk pipi Jin. Jaewook dan yang lainnya bergegas masuk mendengar teriakan Ji Young. Wajah Jin sudah mulai memucat, bibirnya mulai membiru dan denyut jantungnya semakin melemah.

"Cepat panggilkan dokter!! Cepat!!" teriak Ji Young.

Tiba-tiba...











Suara EKG menjadi nyaring dan menunjukkan garis lurus di monitor.









"Jin!! Jangan tinggalkan eomma!!"




Ji Young memeluk anaknya dengan erat dan menangis sejadi-jadinya. Jaewook dan anaknya yang lainnya pun juga ikut menangis. Dokter pun segera datang dan menyuruh mereka semua keluar. Tim medis segera melakukan tindakan penyelamatan. Detak jantung Jin telah kembali tapi kondisinya masih kritis. Jin pun dipindahkan ke ICU.

Melihat dokter yang keluar dari ruangan, Jaewook bergegas menghampirinya.

"Bagaimana keadaan anak saya? Ia selamat kan, Dok?"

"Anak anda selamat, tapi kondisinya kritis. Kami akan memindahkannya ke ruang ICU dan untuk sementara ini Jin masih belum bisa dijenguk dulu. Kami permisi."

PrécieuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang