Eps 25 : Higanbana

123 22 2
                                    

Gua cinta sama Ariel tapi bukan duyung Disney

-Jamal buciners

***

This is Sparta!!

Eh gak deng itu kelompok sebelah. Ulang yak ulang.

This is Trabas!

Pasukan elite Trasa Basudeo yang baru comeback kemarin dan kini mereka membentuk suatu satgas khusus menangani kasus penyerangan anak sekolah di bawah komando Astungkara, sang ketua OSIS. Untuk laporan kepada Dewan Siswa, pasrahkan semua kepada Paduka Gibran Alferdion, anak pemilik yayasan swasta Gajah Mada.

Satgas ini dinamakan "Antareja" yang berati kesaktian tidak terbatas. Satgas ini dibagi menjadi beberapa Team. Setiap Team terdiri atas 5 orang untuk berpatroli di daerah rawan penyerangan. Titik yang paling sering terjadi penyerangan adalah terowongan jembatan yang menghubungkan antara sekolah Gajah Mada dan daerah timur alias sekolah Swasembada Widyatama. Mereka melakukan penyerangan setiap berangkat maupun pulang sekolah, jadi di jam-jam tersebut siswa Gajah Mada diharapkan hati-hati.

"Kenapa ngga lapor polisi aja Mas Aas?" tanya Yudha polos sampe Yudhis aja pengin melakukan smash ke kepalanya.

Astungkara yang sibuk memonitor keadaan tiap daerah seketika itu menghentikan aktivitasnya lalu memoles kepala Yudha, "Mau cari mati?"

Yudha masih saja tak paham dengan ucapan Astungkara, lapor polisi = cari mati? Astungkara memberi kode kepada Yudhis untuk menjelaskan kepada saudara kembarnya.

"Jadi Yudh, kalau kamu lapor polisi atas insiden ini otomatis semua yang berkaitan akan di investigasi termasuk kita lalu semua urusan akan semakin panjang dan berdampak kepada Chimera. Kamu mau Trabas vakum lagi?" jelas Yudhis sepelan mungkin agar lawan bicaranya memahami tiap perkataannya.

"Lagian Yudh, di dunia kita gak semua polisi itu bersih pasti ada beberapa yang terhubung langsung dengan gangster, musuh kita," sambung Astungkara. Yudha menangguk mengerti, kini ia sudah dapat pencerahan.

"Kita juga punya polisi dibelakang kita ngga?" tanya Yudha kembali. Kepo emang dia.

"Ada, polisi tidur."

"Serius atuh Mas Aas," kesal Yudha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serius atuh Mas Aas," kesal Yudha. Lagi-lagi Yudhis yang harus menjawab dengan serius.

"Itu bukan ranah Mas Aas ataupun kita, untuk sampai ke tahap tersebut kita harus menjadi Businessman bukan hanya gangster biasa."

"Seperti kelompok GB yang memiliki kasino?" Yudhis menggangguk membenarkan.

"Tapi kenapa kita ngga menjadi bis-"

"Bis tayo, ane genjreng pala antum kalau tanya tanya lagi," intrupsi Astungkara membuat Yudha seketika membungkam mulutnya.

"By the way, Mas Jamal melakukan tugas rahasia seperti apa ?" tanya Yudhis kepada Astungkara.

Trabas (Gangster Boys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang