Eps 20 : Penyerangan

218 33 2
                                    

Yang punya muka cakep dan mulus tapi masih suka bilang dirinya burik, kalau kata Gazzel si

'Merendah untuk digajul.'

-Han Jamal

***


Hanna tengah asyik menonton film India kesukaannya, Mahabarata. Ia juga terobsesi oleh tokoh Arjuna yang menurutnya tampan dan berkharisma. Benar-benar selera Ibu-ibu. Hanna tak bosan-bosan untuk menonton hanya untuk melihat idola nya tampil berdialog.

Dia jadi membayangkan jika Astungkara yang sekarang menjabat sebagai kekasihnya itu berpenampilan seperti Pangeran Arjuna.

Dia jadi membayangkan jika Astungkara yang sekarang menjabat sebagai kekasihnya itu berpenampilan seperti Pangeran Arjuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna tak bisa menahan gelak tawanya, membuat Astung yang kini duduk menemani Hanna pun terheran-heran. "Kenapa ketawa-ketawa?"

Hanna hanya menggeleng kepalanya pelan, tapi tetap saja dia tak bisa berhenti tertawa. Sial Hanna terlalu halu.

Astung menempelkan telapak tangannya di dahi Hanna, normal kok. "Kamu kira aku gak waras apa!"

Lah kok ngamuk.

"Hanna sayang, ngetawain apa?"

"Kamu," sahut dia lalu menuju dapur untuk mengambil minum, kerongkongannya terlalu kering selepas tertawa.

"Aku kenapa?"

"Aku bayangin kamu jadi orang India malah jatuhnya kaya om pedo," sahut Hanna dihadiahi tatapan tajam dari Astung.

"..."

No komen saja.

Astung tengah mampir di apartemen milik Hanna setelah pulang dari sekolah, mumpung saingannya itu sedang di rumah Ibunya Hanna.

"Hanna sayang, si ganda putra kapan balik?"

"Nanti sore mau aku jemput. Aku gak bisa jauh jauh dari Kelvan dan Kelvin tau," jawab Hanna sambil menyuguhkan segelas jus alpukat kesukaan Astung.

"Kalau kamu jauh sama aku gimana?"

"Kamu lagi cemburu?" tanya balik Hanna.

Astung mengangguk membenarkan. Mukanya manyun dan matanya menatap Hanna sendu.

"Sama anak 3 tahun kamu cemburu?" tanya Hanna menatap Astung heran.

"Duo itu gak ngasih aku kesempatan buat sama kamu. Masa aku harus adu tinju sama si duo itu buat dapetin kamu."

Hanna hanya menepuk pundak Astung, "Derita lu."

Astung menelen ludahnya. Hanna benar-benar tak berbelas kasihan kepada Astung. Sabar Tung.

Mata elang Astung menatap tajam ke arah ponsel yang sedari berdering. Sudah beberapa kali ia mengacuhkan panggilan itu namun si penelepon begitu bebal.

Trabas (Gangster Boys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang