Eps 33 : Trabas vs Dragontrail

120 18 14
                                    

Post ah satu eps aja ~~ gatel ni tangan. Sisanya bulan depan.

--

Pokoknya mau kamu galak, mutungan, childish asal itu Renald, bukan masalah.

-Gibran si bucingerss

***

"Nald, maaf ya," pinta Gibran sesampainya di tempat yang di beri tahu Renald. Renald kesal, mereka janjian untuk datang 2 jam lebih awal ya namun ternyata dia 2 jam lebih terlambat.

"Beri tahu alasan lu terlambat," titah Renald, apalagi dia penasaran kenapa Gibran orang yang selalu on time bisa terlambat tanpa alasan khusus.

"Aku tadi harus ketemu Pranunggal dulu," jawabannya dengan nada agak ragu-ragu dan melirih. Renald refleks menarik masker sensi gocengan yang menutupi mulut dan hidungnya. Renald menatap sebal melihat bekas luka tonjokan di sudut bibir Gibran dan sumpelan di hidungnya.

"Siapa suruh lu berantem tolol!" teriak Renald membuat seluruh pasang mata tertuju padanya hingga memberhentikan jalannya pertandingan futsal antara Trabas dan Dragontrail. Tontonan gratis sayang kalau dilewatkan. Yuk datang ke stadion ***** yah kena sensor.

"Nald, aku--"

"Lu seenaknya bener ya, sebel gua." Renald sudah sangat kesal, penginnya si ngerante Gibran biar nurut. Tapi nanti tidak berperi kehewanan, eh kemanusiaan.

Gibran hanya tersenyum, ia malah menarik lengan Renald dan satunya menarik pinggang Renald untuk mendekat lalu melayangkan sebuah kecupan singkat di pipi.

"Kamu gemesin banget kalau lagi marah," ledeknya sambil tersenyum lebar. Sedangkan organ dalam Renald sudah menjadi feses saking malunya dilihat banyak orang. Fix, habis ini dia minta Umu buat ngutuk dia jadi batu aja, jadi manusia banyak beban dan manusia dihadapannya adalah sumber segala beban hidup Renald.

"Sinting lu," umpatnya sembari mendorong dada bidang Gibran.

"Apa lihat-lihat!" bentak Renald untuk menutupi rasa malunya dan semua orang berpura-pura tidak terjadi apapun.

Renald menjambak rambut Gibran hingga membuatnya tertunduk lalu tatapannya jatuh kepada anak-anak Trabas yang tengah berada di lapangan futsal.

"Kalau kalian kalah, pala lu semua gua jadiin pelet buat lele di empang Jamal," teriaknya dengan tegas membuat tim futsal bergidik ngeri.

"Siap Jenderal!"

Astung dan Sabar yang menyaksikan hal tersebut hanya mengikik saja dan tak mengambil masalah terlalu serius. Mereka memang selalu malu-malu in di depan umum.

* Tersenyoem meng-Pepsodent *

"Woy wasit lanjut, atau mau nunggu kiamat dulu?" Sambung orang ke-3 Dragontrail. Serem dia, Astung aja langsung gatel-gatel dalam radius 10 meter.

"Nape lo, pelangi juga kaya temen lo?" tanyanya langsung sarkas. Enak nih kalau diajak baku hantam.

"Tung, sape si namanya keliatan sok kecakepan," bisik Sabar menggunakan mikrofon.

"Bangs*t," jawab Astung santai. Namun orang yang sedang dibicarakan terlihat sudah naik pitam. Kali-kali ngapa naik haji, gak keren amat.

"Nama gue Satyo ya bukan Bangsat!"

"Ouh, Satyo Bar namanya," bisik Astung tapi tetep aja kedengaran sama Satyo.

"Satyo pacar Adel bukan si, yang pas itu viral di tekotek?" tanya Sabar diangguki Astung sedangkan sedetik kemudian telinga mereka sudah dijewer oleh si Satyo pacar godel.

Trabas (Gangster Boys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang