Happy reading.
"Kak berhenti!"
Sontak pria muda dengan permen cupat di mulutnya itu mendadak memberhentikan motornya dengan wajah kesal "apaan sih dek?"
"Itu ada anak berantem mending kakak tolongin sana!"usirnya
Terdengar dengusan nafas dari pria wajah hitam manis itu "Males,nanti telat lagi"
"Ini masih pagi"
"Gak males itu urusan mereka juga"
"Gak ber kprimanusiaan"wanita itu turun dari motornya dan meninggalkan kakaknya yang membuang nafas berat,dia turun menyusul
"Woii,jangan main keroyokan dong!"
Atensi ketiga pria itu turun pada wanita yang sudah melotot dengan tatapan mata ingin membunuh
Kedua si pembully itu terlihat tertawa renyah "Siapa Lo?jangan ikut campur urusan cowok,mending sana pergi sambil maen boneka-bonekaan...hahahah"mereka tertawa puas
Di sisi lain pria yang di rundung,hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap semua yang ada di sana.
"Woi!Lo keberatan gak kalau gue ngehajar Lo?"tanya salah satu di antara mereka sembari menjambak rambut pria lemah yang mereka rundung itu.
Pemuda dengan gigi gingsul itu memukul kepalanya membuat pria lemah itu terhuyung ke depan karna pukulan sangat keras"Lo anak yang kerjaannya keluar masuk BK kan?"
Kedua pemuda itu merubah wajah mereka menjadi takut saat sosok Abang dari wanita itu berjalan mendekat ke arah keduanya dengan tangan di masukan ke dalam kantong celananya dan juga permen cupat di mulutnya
"Lo mau masuk BK lagi?terus ujung-ujungnya bersihin WC bertai?"tanyanya
"Enggak bang,"kedua pemuda itu meneguk salivnya "Yuk cabut"ucap salah satu dari mereka sembari berbisik yang di beri anggukan oleh temannya.
"Lo gakpapa kan?"tanya wanita itu sembari membantu pria pucat itu berdiri
Hanya gelengan lemah yang mereka lihat
"Junkyu ya?"tanyanya girang
",Juna kita sekelas loh masa Lo gak kenal sama gue.Gue Lia"
Juna tertawa kecil menanggapi ucapan Lia barusan
"Lo kenapa gak lawan mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]
Teen Fiction❝𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌a𝒎𝒖❝ --"Aku ingin seorang kakak yang lebih baik, seorang kakak yang tidak bisu". Tentang warna yang kamu lukisan untukku tentang aku yang bahagia nya bisa mengen...