Happy reading.
Sedari tadi mashi mengajak Yuri jalan-jalan sampai mereka tak sadar bahwa hari sudah gelap matahari pun menghilang di bawah garis Cakrawala
"Kak udah malem"
"Mau pulang?"
Yuri mengangguk tentu saja dia ingin pulang karna takut Juna khawatir,lagian dari siang tadi Yuri menghabiskan banyak waktu dengan mashi si pria pujaannya
"Tunggu bentar gue kan belum ngomong sesuatu sama Lo"Mashi mendekat pada Yuri
Yuri terdiam heran "ngomong sesuatu?"
Mashi mengangguk
Kini mashi sudah di hadapan Yuri dengan posisi mereka saling bertatapan Yuri ingin mundur tapi apa daya di belakangnya sudah bentrok dengan mobil merah milik mashi
Mashi tersenyum kecil di pegangnya bahu yang lebih kecil darinya itu dengan sedikit cengkraman keras agar wanita itu menghadap mashi dengan benar
"K-kak"suara Yuri bergetar,takut.
"Gue gak bakal nyakitin Lo tenang aja.Gue cuma mau nanya suatu hal sama Lo"ucap mashi pelan seperti berbisik
Yuri Masih menatap mashi takut-takut
"Cukup jawab pertanyaan gue,okay"
"Lo adiknya Juna kan?"tanya masih lembut namun dapat Yuri liat seringai dari mulutnya
Ini seperti bukan mashi.
"Apaan sih kak"
"Jawab gue! kalau Lo gak mau gue sakitin.Gue pernah liat Lo di rumah sakit sama Juna"jelas mashi lagi
Yuri menelan salivnya,ia takut jika mashi nanti akan menjauhinya jika dia mengatakan yang sebenarnya.
Seolah berhasil membuat Yuri kalah telak lagi-lagi mashi tersenyum miring,ia dekatkan wajahnya pada wajah Yuri dan sedetik kemudian Yuri dapat merasakan bibir basah dari mashi.
BUAGH
Mashi tersungkur ke tanah dengan tatapan mata nyalang sedangkan Yuri memegang dadanya terkejut.
"Jangan Berani nyentuh dia!"ucap yedam tajam.
Mashi terkekeh lalu berdiri "Yedam wakil osis yang kaku ini udah berani nonjok orang ternyata"
Yedam menarik Yuri lalu ia sembunyikan wanita itu di belakangnya "Lo gak tau gue ikut ekstra kurikuler taekwondo"
Mashi terlihat berpikir "Oh apakah gue peduli?!"
Yedam berdecak,dapat yedam rasakan punggungnya sedang di pegang oleh Yuri seperti wanita itu sedang ketakutan
"Lo mikir gak sih dia di besarin sama kakaknya penuh kasih sayang bahkan kakaknya udah perlakuin dia layaknya ratu, tapi lo bukan siapa-siapanya dan datang entah dari mana tiba-tiba ngelakuin ini?ngelecehin dia?!"ujar yedam
"Kak udah.."Yuri mengeratkan genggaman tangannya pada sweater yang di kenakan yedam
"Diem!"yedam berucap dingin
Yedam memberi satu tonjokan hal itu mampu membuat mashi oleng dan meringis "bangsat!"umpatannya lalu balik menonjok yedam
Mereka saling memukul dan menghajar tanpa ampun wajah keduanya sama-sama sudah memar dan berdarah
Yuri memeluk yedam dari belakang hal itu sukses membuat yedam menghentikan aksinya tapi matanya masih tajam pada mashi dengan nafasnya yang memburu
"Berhenti kak,tolong"
Setelah yedam membawa Yuri pergi dari sana yedam berniat mengantarkan Yuri pulang tapi Yuri memaksa ingin mengobati yedam dulu sebelum pulang jadilah yedam mengalah
Mereka berdua terduduk di depan apotek dengan Yuri yang masih sibuk mengobati dan membersihkan luka yedam.
"Lain kali gak usah tonjok -tonjokan lagi kak"
Yedam diam tak menjawab
"Kakak tau dari mana aku ada di sana?"jangan-jangan kakak ngikutin aku dari tadi siang!?"
"AWW..sakit."yedam meringis perih saat Yuri menekan memar di wajahnya
"Maaf kak,gak sengaja"
"Hemm"hanya deheman kecil yang yedam beri
Setelahnya keduanya sama-sama saling diam tak ada yang memulai percakapan lagi.
"Lain kali jangan main sama laki-laki--kecuali gue sama kakak Lo!"
Yuri menghentikan aktivitasnya lalu menatap yedam penuh tanya "tau dari mana aku sama Juna adik kakak?"
"Daftar siswa,gue tau karna gue wakil osis"
"Berarti ketua osis juga tau dong"
"Iya,tapi gue udah bilang sama dia jangan kasih tau yang lain"
"Makasih kak"selesai dengan mengobati yedam Yuri termenung menatap orang yang berlalu lalang
"Kenapa sih Lo gak mau ngakuin ke mereka kalau Juna itu kakak Lo?"tanya yedam dingin
"Aku--malu".
Menghela nafas panjang yedam menatap Yuri lalu mengelus rambut panjang wanita itu "kalau Juna tau Lo kayak gini menurut Lo dia bakal sedih gak?"
Yuri diam membisu
"Udah malem,ayok gue anter Lo pulang."
"BUNDA KAK YEDAM BERANTEM!!!!"
"Bisa diem gak Lo panu kadal!"yedam menatap Lia tajam, pasalnya adiknya itu tukang ngadu.
"Yedam muka kamu kenapa?!Bunda udah bilang jangan jadi anak bandel"bunda turun tangga dengan wajah khawatir
"Iya muka Lo kenapa sih? Plaster kabehh!"Lia ikut menyahut tanpa dosa
"Gue habis nolong orang--yang kena pelecehan!"
Lia mematung ia memejamkan matanya seperti orang kesakitan
"Lia kamu kenapa?!"
To be continued
Teuha,prolognya aku ganti ya.
Makasih 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]
Genç Kurgu❝𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌a𝒎𝒖❝ --"Aku ingin seorang kakak yang lebih baik, seorang kakak yang tidak bisu". Tentang warna yang kamu lukisan untukku tentang aku yang bahagia nya bisa mengen...