✨Bab ketigabelas,Masi Tahu Rahasia.

244 41 1
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.

Sedari tadi mashi mengajak Yuri jalan-jalan sampai mereka tak sadar bahwa hari sudah gelap matahari pun menghilang di bawah garis Cakrawala

"Kak udah malem"

"Mau pulang?"

Yuri mengangguk tentu saja dia ingin pulang karna takut Juna khawatir,lagian dari siang tadi Yuri menghabiskan banyak waktu dengan mashi si pria pujaannya

"Tunggu bentar gue kan belum ngomong sesuatu sama Lo"Mashi mendekat pada Yuri

Yuri terdiam heran "ngomong sesuatu?"

Mashi mengangguk

Kini mashi sudah di hadapan Yuri dengan posisi mereka saling bertatapan Yuri ingin mundur tapi apa daya di belakangnya sudah bentrok dengan mobil merah milik mashi

Mashi tersenyum kecil di pegangnya bahu yang lebih kecil darinya itu dengan sedikit cengkraman keras agar wanita itu menghadap mashi dengan benar

"K-kak"suara Yuri bergetar,takut.

"Gue gak bakal nyakitin Lo tenang aja.Gue cuma mau nanya suatu hal sama Lo"ucap mashi pelan seperti berbisik

Yuri Masih menatap mashi takut-takut

"Cukup jawab pertanyaan gue,okay"

"Lo adiknya Juna kan?"tanya masih lembut namun dapat Yuri liat seringai dari mulutnya

Ini seperti bukan mashi.

"Apaan sih kak"

"Jawab gue! kalau Lo gak mau gue sakitin.Gue pernah liat Lo di rumah sakit sama Juna"jelas mashi lagi

Yuri menelan salivnya,ia takut jika mashi nanti akan menjauhinya jika dia mengatakan yang sebenarnya.

Seolah berhasil membuat Yuri kalah telak lagi-lagi mashi tersenyum miring,ia dekatkan wajahnya pada wajah Yuri dan sedetik kemudian Yuri dapat merasakan bibir basah dari mashi.

BUAGH

Mashi tersungkur ke tanah dengan tatapan mata nyalang sedangkan Yuri memegang dadanya terkejut.

"Jangan Berani nyentuh dia!"ucap yedam tajam.

Mashi terkekeh lalu berdiri "Yedam wakil osis yang kaku ini udah berani nonjok orang ternyata"

Yedam menarik Yuri lalu ia sembunyikan wanita itu di belakangnya "Lo gak tau gue ikut ekstra kurikuler taekwondo"

Mashi terlihat berpikir "Oh apakah gue peduli?!"

Yedam berdecak,dapat yedam rasakan punggungnya sedang di pegang oleh Yuri seperti wanita itu sedang ketakutan

"Lo mikir gak sih dia di besarin sama kakaknya penuh kasih sayang bahkan kakaknya udah perlakuin dia layaknya ratu, tapi lo bukan siapa-siapanya dan datang entah dari mana tiba-tiba ngelakuin ini?ngelecehin dia?!"ujar yedam

"Kak udah.."Yuri mengeratkan genggaman tangannya pada sweater yang di kenakan yedam

"Diem!"yedam berucap dingin

Yedam memberi satu tonjokan hal itu mampu membuat mashi oleng dan meringis "bangsat!"umpatannya lalu balik menonjok yedam

Mereka saling memukul dan menghajar tanpa ampun wajah keduanya sama-sama sudah memar dan berdarah

Yuri memeluk yedam dari belakang hal itu sukses membuat yedam menghentikan aksinya tapi matanya masih tajam pada mashi dengan nafasnya yang memburu

"Berhenti kak,tolong"

Setelah yedam membawa Yuri pergi dari sana yedam berniat mengantarkan Yuri pulang tapi Yuri memaksa ingin mengobati yedam dulu sebelum pulang jadilah yedam mengalah

Mereka berdua terduduk di depan apotek  dengan Yuri yang masih sibuk mengobati dan membersihkan luka yedam.

"Lain kali gak usah tonjok -tonjokan lagi kak"

Yedam diam tak menjawab

"Kakak tau dari mana aku ada di sana?"jangan-jangan kakak ngikutin aku dari tadi siang!?"

"AWW..sakit."yedam meringis perih saat Yuri menekan memar di wajahnya

"Maaf kak,gak sengaja"

"Hemm"hanya deheman kecil yang yedam beri

Setelahnya keduanya sama-sama saling diam tak ada yang memulai percakapan lagi.

"Lain kali jangan main sama laki-laki--kecuali gue sama kakak Lo!"

Yuri menghentikan aktivitasnya lalu menatap yedam penuh tanya "tau dari mana aku sama Juna adik kakak?"

"Daftar siswa,gue tau karna gue wakil osis"

"Berarti ketua osis juga tau dong"

"Iya,tapi gue udah bilang sama dia jangan kasih tau yang lain"

"Makasih kak"selesai dengan mengobati yedam Yuri termenung menatap orang yang berlalu lalang

"Kenapa sih Lo gak mau ngakuin ke mereka kalau Juna itu kakak Lo?"tanya yedam dingin

"Aku--malu".

Menghela nafas panjang yedam menatap Yuri lalu mengelus rambut panjang wanita itu "kalau Juna tau Lo kayak gini menurut Lo dia bakal sedih gak?"

Yuri diam membisu

"Udah malem,ayok gue anter Lo pulang."










"BUNDA KAK YEDAM BERANTEM!!!!"

"Bisa diem gak Lo panu kadal!"yedam menatap Lia tajam, pasalnya adiknya itu tukang ngadu.

"Yedam muka kamu kenapa?!Bunda udah bilang jangan jadi anak bandel"bunda turun tangga dengan wajah khawatir

"Iya muka Lo kenapa sih? Plaster kabehh!"Lia ikut menyahut tanpa dosa

"Gue habis nolong orang--yang kena pelecehan!"

Lia mematung ia memejamkan matanya seperti orang kesakitan

"Lia kamu kenapa?!"








To be continued

Teuha,prolognya aku ganti ya.

Makasih 🤩

Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang