BONUS CHAPTER ✨ Akhir Dari Semesta.

384 46 5
                                    

Happy reading.

05 Agustus 2021

Memandang sebuah nisan yang bertuliskan nama orang tercinta selalu saja membuat hati sakit dan mata memanas, Lagi-lagi rasanya sakit.

"Assalamualaikum,Juna.Aku Datang lagi pengen ketemu kamu"

"Kamu kangen gak sama aku?Kalau aku kangen banget sama kamu semoga kamu gak bosen ya sama aku ,kalau gak sibuk nanti aku datang lagi kesini"

Lia mengelus nisan Juna dengan pelan seolah Lia sedang mengelus pucuk lembut rambut kepala prianya.

Walaupun hampir 2 tahun Juna pergi Lia masih geming membuka hatinya untuk siapapun jika di bilang tegar ketika kehilangan Juna Lia memang begitu Lia masih bisa tersenyum walaupun tidak selepas dulu tapi Lia tidak sekuat dulu terkadang diam-diam dia menangis di tengah malam atau jika rindu Lia akan menjumpai Juna, seperti sekarang.

"Juna aku bawa ini aku simpan di dekat nisan kamu ya"bunga lili putih, seperti biasanya.

Menghela nafas ragu Lia mulai membuka sebuah amplop putih yang sedari tadi ia genggam,Surat dari Juna 2 tahun lalu.

"Maaf Jun aku baru siap sekarang"monolognya

Terimakasih sudah mau membaca surat yang tak istimewa ini,selain tak istimewa surat ini juga tak berharga

Maafkan Juna ya
Maaf,karna juna sudah mencintai Lia.
Seharusnya orang bisu seperti Juna tak pantas menyukai Lia.
Lia jangan pernah sedih..
Lia jangan bolos
Maaf jika Juna harus pergi

Terimakasih untuk semuanya,Lia mau berteman dengan Juna,lia telah menolong Juna,mengajak Juna ke pantai,Lia menyebut Juna tampan dan Lia telah menyukai Juna.

Hari di pantai itu benar-benar hari yang berkesan untuk Juna selain Juna bisa memandangi senja Juna juga bisa memandangi senyum indah yang terukir di wajah Lia.

Jika benar Juna pergi dan kita tak akan bersama semoga di kehidupan selanjutnya kita di pertemukan kembali dengan rasa yang masih sama

Lia adalah wanita sempurna bagi Juna.
Jangan sering menangis ya..
Terimakasih...

Selamat tinggal.

Dari Juna si pria yang tak tahu diri.

"Juna..."isakan tangis kembali terdengar di kesunyian tempat itu

Kuat-kuat Lia menggenggam kertas itu dengan air mata meluruh--Tulisan Juna itu sangat menyesakan

Kepalanya ia tenggelamkan di sudut kedua tumpuan tangannya, punggungnya gemetar.

"Kenapa harus orang sebaik kamu?"

Di tempat lain seseorang tengah sibuk dengan sepatu yang sedikit kekecilan itu "Udah kecil jangan di pakai ya"ucap sang mama merasa kasihan

"Pokoknya Yuri mau pake sepatu dari kak Juna di hari spesial kayak gini"ujar Yuri kekeuh.

Yuri dan mama sudah berbaikan bahkan keduanya tinggal di rumah lama mereka.Mama dan Suami barunya juga memutuskan untuk bercerai karna suami baru mama tak mengizinkan Yuri untuk tinggal di rumahnya kemudian keduanya berdebat dan memutuskan untuk pisah.

Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang